Kerajaan
|
:
|
Animalia
|
Filum
|
:
|
Chordata
|
Kelas
|
:
|
Aves
|
Ordo
|
:
|
Passeriformes
|
Famili
|
:
|
Zosteropidae
|
Genera
|
:
|
Apalopteron Cleptornis Heleia Hypocryptadius Lophozosterops Madanga Megazosterops Oculocincta Rukia Speirops Tephrozosterops Woodfordia Yuhina Zosterops |
Suku burung-burung
kacamata/Pleci (Zosteropidae) mencakup sejumlah burung pengicau (Passeriformes)
kecil yang cenderung tersebar di daerah tropika di Dunia Lama (termasuk
Australasia). Genus pencirinya adalah Zosterops. Burung-burung anggota
suku ini dicirikan dengan lingkaran di sekitar mata berwarna putih (dari sini
nama bahasa Inggris white-eye berasal) atau abu-abu.
Banyak
anggotanya yang bersifat endemik di suatu pulau atau kepulauan, seperti jenis
yang baru ditemukan tahun 2007 di Kepulauan Togian, Sulawesi Tengah.[1]
Penampilan
anggotanya sangat "biasa", tidak ada ciri mencolok, kecuali adanya
segaris lingkaran di sekitar mata. Sayapnya melingkar dan memiliki kaki yang
kuat. Ukurannya kecil, hingga sepanjang 15cm. Warna bulu biasanya hijau kelabu,
tetapi ada jenisnya yang memiliki bulu leher dan perut berwarna putih atau
kuning. Semua anggotanya senang berkelompok, terbang dalam kawanan. Dalam musim
kawin, mereka membangun sarang di pohon dengan telur biru pucat 2-4 butir. Menu
utamanya serangga dan buah-buah kecil, serta nektar. Di Australia bahkan ada
yang menjadi hama di perkebunan anggur karena bertengger di tangkai dan melukai
tanaman
Burung Pleci atau burung Kacamata yang termasuk dalam
genus Zosterops, terdiri dari 75 species, yang tersebar di daerah tropis, dan
perkembangannya pun masih dalam level aman alias tidak terancam punah.
Daerah penyebaran burung Pleci mencakup wilayah tropis
Afrika, Asia dan Australia bagian utara. Tubuh berkisar antara 8 - 15 cm,
dengan ciri khas adanya cincin lingkaran pada mata, tapi untuk beberapa jenis
tidak memiliki ciri khas ini. Zosterops sendiri berasal dari bahasa Yunani yang
berarti "sabuk mata".
Sebagian besar
pleci yang dipelihara PC mania berasal dari spesies Zopsteros palpebrosus.
Tetapi spesies ini masih memiliki beberapa subspesies (ras), yang paling
kondang tentu saja Zopsteros palpebrosus auriventer. Ras auriventer dan
ras buxtoni banyak dijumpai di Jawa Barat, Banten, Sumatera, dan Kalimantan.
Adapun ras melanurus umumnya terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Yuk, kita
lihat pleci ras melanurus di alam bebas, di sejumlah wilayah Eks Karesidenan
Semarang.
Aktivitas bird
watching yang dilakukan Semarang Bird Club (SBC) mengambil objek beberapa
kawasan di Kota Semarang (Tapak-Tugu, Gunungpati, Sekaran, Taman Diponegoro),
Kendal (Medini, Limbangan, Kota Kendal), dan Kabupaten Semarang
(Gedongsongo-Ambarawa, Semirang-Ungaran).
Secara umum, Zopsteros
palpebrosus atau pleci biasa memiliki panjang tubuh sekitar 11 cm (note: versi
wikipedia 8-9 cm). Bulu tubuh berwarna hijau kekuningan, dengan cincin mata
keperakan yang berbentuk seperti kacamata. Iris matanya cokelat, paruh cokelat
tua, dan kaki abu-abu zaitun.
Nah, pada
beberapa ras, ada sedikit perbedaan. Auriventer dan buxtoni, misalnya, di
bagian tengah perutnya terdapat garis kuning sempit. Ciri lainnya adalah warna
bulu di pahanya abu-abu muda.
Sedangkan ras
melanurus, yang menjadi objek bird watching SBC, memiliki ciri khas
warna kuning di tubuh bagian bawah (mulai dari bawah leher, perut, hingga
mendekati kloaka). Adapun tubuh bagian atas berwarna hijau zaitun.
Ada bercak
kuning di atas paruhnya. Bagian tenggorokan dan tungging berwarna kuning. Lalu
di atas kekangnya ada sedikit warna kuning, meski tidak semua individu memiliki
ciri tersebut.
PLECI RAS MELANURUS DI TAMAN DIPONEGORO SEMARANG
>>>Wilayah penyebaran dan habitat
Wilayah penyebaran pleci mulai dari Asia Selatan,
China Selatan, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Di Indonesia, pleci
umumnya ditemukan di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
Habitatnya juga beragam, mulai dari dataran rendah
hingga perbukitan dengan ketinggian 1.400 meter dari permukaan laut (dpl).
Mereka bisa mendiami hutan primer, hutan sekunder, bahkan hutan mangrove di
kawasan pesisir.
Khusus ras melanurus, Jawa Tengah dan Jawa Timur
menjadi salah satu gudangnya. Itu sebabnya, ras melanurus bisa juga
disebut sebagai pleci biasa dari Jawa. Nama ini berbeda dari pleci jawa, yang
merupakan spesies tersendiri dengan nama Zosterops flavus (kapan-kapan
saya posting di artikel terpisah).
Sama seperti pleci pada umumnya, ras melanurus juga
membentuk kelompok besar dengan sesama pleci lainnya. Mereka suka menclok
di puncak atau bagian tertinggi pepohonan, lalu bergerak lincak ke sana kemari
melalui dahan / ranting, sambil bernyanyi sesuka hati.
Di habitat aslinya, burung mungil ini suka menyantap
serangga kecil, larva, laba-laba, dab buah berikuran kecil. Musim kawin dan
perkembangbiakannya berjalan dalam rentang waktu cukup lama, yaitu sejak
Januari hingga Oktober.
Sulit untuk membaca musim kawin seperti itu, karena
pleci bisa kawin di musim hujan maupun kemarau. Yang menjadi pertanyaan, dan
saya belum menemukan jawabannya, mengapa pleci di alam bebas mogok kawin pada
bulan November dan Desember?
Dalam beberapa literatur, musim kawin pleci yang
mendiami kawasan hutan di Asia Selatan (India, Srilanka) dan Asia Tenggara
(Thailand, Myanmar, Malaysia, Singapura) berada dalam rentang waktu Februari
hingga September, dengan puncak perkembangbiakan pada April.
Mereka membangun sarang berbentuk cawan, yang
diletakkan pada cabang pohon, rumpun bambu, dan dalam posisi agak tinggi atau
jauh dari permukaan tanah. Sarang itu dibuar selama empat hari, dengan bahan
penyusun sarang yang terdiri atas akar, tulang daun, tangkai daun, serta lumut.
Jumlah telur 2-3 butir, berwarna biru pucat.
Telur-telur ini dierami induknya selama 10 hari, lalu menetas menjadi piyik
yang diloloh induknya hingga umur 10 hari. Setelah itu, anakan pleci sudah bisa
belajar makan sendiri, juga mulai berlatih terbang.
Penyebaran di wilayah Eks
Karesidenan Semarang
Dalam pemantauan SBC, semua lokasi yang dikunjungi
memang dijumpai pleci ras melanurus. Mereka mendiami kawasan lahan basah
seperti di daerah Tapak, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.
Ada juga yang hidup di kebun dan tegalan, misalnya di
Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Bahkan ada yang nangkring
di ruang publik seperti Taman Diponegoro. Ini makin menguatkan dugaan kita,
bahwa pleci sebenarnya mudah beradaptasi dengan manusia.
Pleci melanurus juga dijumpai di beberapa kawasan
hutan primer dan sekunder di Kabupaten Kendal, antara lain di daerah Medini
(Kecamatan Limbangan) dan Kota Kendal. Di Kabupaten Semarang, ras ini bisa
dijumpai di kawasan wisata Gedongsongo, Ambarawa, hingga Desa Semirang.
Kecamatan Ungaran.
PLECI RAS MELANURUS DI MEDINI, KECAMATAN LIMBANGAN,
KABUPATEN KENDAL
Sebagaimana burung gereja, pleci termasuk jenis burung
penetap, yang tidak suka bermigrasi ke luar daerah, apalagi yang jaraknya
terlalu jauh. Populasinya di alam bebas masih aman, dengan peringkat perjumpaan
nomor 2 (agak mudah).
Meski demikian, omkicau.com berharap para PC mania ke
depan lebih mengutamakan bahan dari hasil penangkaran, bukan dari hasil
tangkapan alam. Sudah banyak penangkar pleci yang berhasil. Hal seperti ini
juga digalakkan di negeri tetangga, terutama Vietnam, Thailland, dan Malaysia,
yang kini juga dilanda demam pleci hasil penangkaran.
>>>Jenis-jenis burung kacamata:
|
Kacamata biasa,
Zosterops palpebrosus
(Oriental White-eye)
|
·
Kacamata biasa, Zosterops palpebrosus (Oriental White-eye)
Burung ini merupakan penetap di hutan-hutan terbuka di kawasan Asia tropis, mulai dari India ke timur hingga Cina dan Indonesia.
Panjang tubuh (dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 10–11 cm. Sisi atas tubuh tertutup bulu-bulu kehijauan atau hijau kekuningan (hijau zaitun), sedangkan sisi bawah bervariasi tergantung rasnya, kecuali leher dan dada berwarna kuning terang. Sayap membundar dengan kaki yang kuat.
Beberapa ras yang terdapat di Indonesia dan cirinya.
Burung ini merupakan penetap di hutan-hutan terbuka di kawasan Asia tropis, mulai dari India ke timur hingga Cina dan Indonesia.
Panjang tubuh (dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 10–11 cm. Sisi atas tubuh tertutup bulu-bulu kehijauan atau hijau kekuningan (hijau zaitun), sedangkan sisi bawah bervariasi tergantung rasnya, kecuali leher dan dada berwarna kuning terang. Sayap membundar dengan kaki yang kuat.
Beberapa ras yang terdapat di Indonesia dan cirinya.
1. Z.p. auriventer di Sumatra,
Kalimantan dan Asia Tenggara.
2. Z.p. buxtoni di Sumatra,
Kalimantan, dan Jawa bagian barat. Mirip dengan Kacamata Gunung Zosterops
montanus, sisi bawah tubuh berwarna abu-abu keputihan; perbedaannya buxtoni
memiliki sebuah garis kuning membujur di tengah dada hingga perut, paha yang
berwarna putih, dan iris mata kecoklatan (montanus, iris putih). Sangat mirip
dengan kacamata belukar Zosterops everetti, yang perutnya lebih abu-abu
dan pita kuning di dadanya lebih lebar.
3. Z.p. melanurus di Jawa dan
Bali. Sisi bawah tubuh kuning seluruhnya. Sisi atas tubuh (termasuk tunggir)
hijau zaitun, dengan bercak kuning di atas paruh. Mirip dengan Kacamata Laut Zosterops
chloris yang bertubuh sedikit lebih besar dan memiliki kekang hitam gelap.
4. Z.p. unicus di Sumbawa dan
Flores. Seperti melanurus, namun tunggirnya berwarna kuning.
·
Kacamata-kuning Afrika, Zosterops
senegalensis
-
Kacamata Kamerun, Zosterops (senegalensis)
stenocricotus
-
Kacamata Kirk, Zosterops (senegalensis) kirki
·
Kacamata Pemba, Zosterops vaughani
· Kacamata
sisi-berangan, Zosterops mayottensis
· Kacamata
sisi-berangan Seychelles, Zosterops (mayottensis) semiflava,
punah (akhir abad-19)
punah (akhir abad-19)
· Kacamata
tepi-lebar, Zosterops poliogastrus - sebelumnya poliogaster
· Kacamata Kulal,
Zosterops (poliogastrus) kulalensis
· Kacamata Taita,
Zosterops (poliogastrus) silvanus
· Kacamata Pare
selatan, Zosterops (poliogastrus) winifredae
· Kacamata
Kikuyu, Zosterops (poliogastrus) kikuyuensis.
·
Kacamata dada-putih, Zosterops abyssinicus
·
Kacamata Tanjung Harapan, Zosterops
pallidus
· Kacamata Sungai
Orange, Zosterops (pallidus) pallidus
· Kacamata
Madagascar, Zosterops maderaspatanus
· Kacamata Komoro, Zosterops
mouroniensis
· Kacamata Sao
Tome, Zosterops ficedulinus
· Kacamata
Annobon, Zosterops griseovirescens
· Kacamata
Mascarene, Zosterops borbonicus
· Kacamata-kelabu
Réunion, Zosterops (borbonicus) borbonicus
· Kacamata-kelabu
Mauritius, Zosterops (borbonicus) mauritianus
· Kacamata
Reunion, Zosterops olivaceus
· Kacamata-zaitun
Mauritius, Zosterops chloronothos
· Kacamata
Seychelles, Zosterops modestus
· Kacamata Sri
Lanka, Zosterops ceylonensis
· Kacamata
paha-berangan, Zosterops erythropleurus
· Kacamata Jepang, Zosterops
japonicus
· Kacamata
dataran-rendah, Zosterops meyeni
· Kacamata
Enggano, Zosterops salvadorii
· Bridled
White-eye, Zosterops conspicillatus,
kemungkinan polifiletik atau parafiletik
kemungkinan polifiletik atau parafiletik
· Kacamata Guam, Zosterops
(conspicillatus) conspicillatus – punah (1983)
· Kacamata Rota, Zosterops
rotensis,
baru-baru ini dipisahkan dari Z. conspicillatus
baru-baru ini dipisahkan dari Z. conspicillatus
· Kacamata polos, Zosterops
hypolais
·
Kacamata Kepulauan Caroline, Zosterops
semperi
·
Kacamata topi-hitam, Zosterops atricapilla - sebelumnya atricapillus
· Kacamata
belukar, Zosterops everetti
·
Kacamata kekuningan, Zosterops nigrorum
· Kacamata Gunung, Zosterops
montanus
|
Kacamata Gunung,
Zosterops
montanus
|
· Kacamata
Gunung, tersebar di Indonesia dan Filipina dengan 9 subspesies.
1. Z.m. difficilis (Robinson dan
Kloss, 1918). Gunung Dempo, Sumatera
2. Z.m. diuatae (Salomonsen,
1953). Filipina bagian selatan.
3. Z.m.
halconensis (Mearns, 1907). Pulau Mindoro, Filipina
4. Z.m. montanus (Bonaparte,
1850). Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku Selatan
5. Z.m. obstinatus (Hartert,
1900). Ternate, Bacan, dan Seram
6. Z.m. parkersi (duPont,
1971). Gunung Palawan, Filipina bagian barat.
7. Z.m. pectoralis (Mayr, 1945).
Pulau Negros, Filipina.
8. Z.m. vulcani (Hartert,
1903). Gunung Kitanglad dan Gunung Apo, Mindanao
9.
Z.m. whiteheadi (Hartert, 1903). Dataran tinggi Pulau Luzon, Filipina
utara
·
Kacamata Pulau Christmas, Zosterops
natalis
|
Kacamata Jawa,
Zosterops flavus |
·
Kacamata Jawa, Zosterops flavus. Biasa disebut dengan
nama burung Kacamata saja. Ditemukan di Indonesia dan Malaysia. Habitat alami
adalah hutan dataran rendah tropis atau subtropis, hutan mangrove tropis atau
subtropis, dan semak belukar subtropis atau tropis. Saat ini burung Kacamata
Jawa mulai terancam kehilangan habitat.
Ukuran tubuh 10 cm, dan didominasi warna kuning. Tubuh bagian atas berwarna kuning zaitun, dan bagian bawah berwarna kuning biasa. Iris berwarna coklat, paruh dan kaki kehitaman. Mirip dengan burung Kacamata Laut, tapi Kacamata Jawa berukuran lebih kecil, warna lebih terang, dan tanpa bintik hitam pada kekang. Kicauan berupa desisan seperti nada kontak yang tinggi diantara anggota kelompok dan suara yang tajam.
Tersebar di Jawa dan Kalimantan. Berhabitat di hutan mangrove, semak pantai, hutan pantai dan di pinggiran hutan. Mencari makan dalam kelompok besar. Makanan nektar bunga, serangga kecil, dan buah-buahan. Sarang berbentuk cawan. Telur 2 butir dengan warna kebiru-biruan. Perawatannya yang mudah dan suara lumayan bervariasi. Burung ini cepat beradaptasi dengan lingkungan baru. Sehingga sangat diminati para penggemar burung.
Ukuran tubuh 10 cm, dan didominasi warna kuning. Tubuh bagian atas berwarna kuning zaitun, dan bagian bawah berwarna kuning biasa. Iris berwarna coklat, paruh dan kaki kehitaman. Mirip dengan burung Kacamata Laut, tapi Kacamata Jawa berukuran lebih kecil, warna lebih terang, dan tanpa bintik hitam pada kekang. Kicauan berupa desisan seperti nada kontak yang tinggi diantara anggota kelompok dan suara yang tajam.
Tersebar di Jawa dan Kalimantan. Berhabitat di hutan mangrove, semak pantai, hutan pantai dan di pinggiran hutan. Mencari makan dalam kelompok besar. Makanan nektar bunga, serangga kecil, dan buah-buahan. Sarang berbentuk cawan. Telur 2 butir dengan warna kebiru-biruan. Perawatannya yang mudah dan suara lumayan bervariasi. Burung ini cepat beradaptasi dengan lingkungan baru. Sehingga sangat diminati para penggemar burung.
|
Kacamata Laut,
Zosterops chloris |
·
Kacamata Laut, Zosterops chloris. Endemik di
Indonesia, yakni di selat Sunda hingga kepulauan Aru. Ukuran tubuh 11 cm,
dan daerah perut warna kuning. Tubuh bagian atas kuning-zaitun, tubuh bagian
bawah kuning-lemon-pucat. Iris coklat, paruh dan kaki kehitaman. Mirip dengan
burung Kacamata Jawa, tapi tubuh lebih besar dan kekang yang berwarna hitam
gelap.
·
Kacamata limau, Zosterops citrinella - sebelumnya citrinellus
·
Kacamata Kai, Zosterops grayi
· Kacamata Tual, Zosterops
uropygialis
· Kacamata Sulawesi, Zosterops
consobrinorum
· Kacamata
Makasar, Zosterops anomalus
· Kacamata
Wallacea, Zosterops wallacei
· Kacamata
dahi-hitam, Zosterops atrifrons
·
Kacamata Sangihe, Zosterops nehrkorni
|
Kacamata
Sangihe,
Zosterops
nehrkorni
|
·
Burung endemik pulau Sangihe ini tergolong jenis
burung langka di Indonesia. Keberadaan burung kacamata sangihe terancam punah
yang oleh IUCN Redlist dan birdlife dimasukkan dalam status konservasi kritis
(Critically Endangered). Status keterancaman tertinggi lantaran diperkirakan
burung endemik Sangihe ini jumlahnya kurang dari 50 ekor burung dewasa.
Berhabitat di kawasan hutan pegunungan dengan iklim subtropik atau tropis
lembab. Terancam kehilangan habitat.
Sempat dianggap sebagai bagian dari spesies Zosterops atrifrons (Kacamata dahi-hitam). Namun kemudian spesies kacamata dahi-hitam ini dibedakan menjadi tiga spesies yakni Zosterops atrifrons, Zosterops stalkeri (Kacamata Seram), dan Zosterops nehrkorni (Kacamata Sangihe).
Ukuran tubuh 12 cm. Tubuh bagian atas berwarna hijau zaitun dengan tunggir warna kuning-hijau mencolok. Ekor berwarna hijau-hitam gelap. Dahi berwarna hitam. Lingkaran mata berwarna putih dam agak lebarlebar. Pipi, tenggorokan dan penutup ekor bawah berwarna kuning cerah. bagian bawah lainnya dari burung kacamata sangihe berwarna putih-mutiara dengan sisi tubuh abu-abu. Paruh dan kaki jingga pucat. Suara hampir mirip suara burung Kacamata dahi-hitam namun lebih tipis dan halus. Rentetan siulannya mempunyai nada yang lebih cepat. Habitat utama burung ini di daerah perbukitan dengan ketinggian antara 700-1000 meter dpl.
Burung pleci ini terbatas dan endemik hanya bisa dijumpai di pulau Sangihe, Sulawesi Utara. Bahkan di pulau Sangihe, burung ini hanya dapat dijumpai di kawasan Gunung Sahendaruman dan Sahengbalira dengan luas habitat hanya sekitar 8 km2.
Sempat dianggap sebagai bagian dari spesies Zosterops atrifrons (Kacamata dahi-hitam). Namun kemudian spesies kacamata dahi-hitam ini dibedakan menjadi tiga spesies yakni Zosterops atrifrons, Zosterops stalkeri (Kacamata Seram), dan Zosterops nehrkorni (Kacamata Sangihe).
Ukuran tubuh 12 cm. Tubuh bagian atas berwarna hijau zaitun dengan tunggir warna kuning-hijau mencolok. Ekor berwarna hijau-hitam gelap. Dahi berwarna hitam. Lingkaran mata berwarna putih dam agak lebarlebar. Pipi, tenggorokan dan penutup ekor bawah berwarna kuning cerah. bagian bawah lainnya dari burung kacamata sangihe berwarna putih-mutiara dengan sisi tubuh abu-abu. Paruh dan kaki jingga pucat. Suara hampir mirip suara burung Kacamata dahi-hitam namun lebih tipis dan halus. Rentetan siulannya mempunyai nada yang lebih cepat. Habitat utama burung ini di daerah perbukitan dengan ketinggian antara 700-1000 meter dpl.
Burung pleci ini terbatas dan endemik hanya bisa dijumpai di pulau Sangihe, Sulawesi Utara. Bahkan di pulau Sangihe, burung ini hanya dapat dijumpai di kawasan Gunung Sahendaruman dan Sahengbalira dengan luas habitat hanya sekitar 8 km2.
· Opior dwiwarna (Kacamata
Seram), Zosterops stalkeri,
kadang-kadang dimasukkan ke dalam genus Tephrozosterops
kadang-kadang dimasukkan ke dalam genus Tephrozosterops
· Kacamata
Halmahera, Zosterops atriceps
· Kacamata kecil, Zosterops
minor
· Kacamata Tagula, Zosterops
meeki
· Kacamata kepala-hitam, Zosterops
hypoxanthus
· Kacamata Biak, Zosterops
mysorensis
· Kacamata Arfak, Zosterops
fuscicapilla – sebelumnya fuscicapillus
· Kacamata Buru, Zosterops
buruensis
· Kacamata Ambon, Zosterops
kuehni
· Kacamata Papua, Zosterops
novaeguineae
· Kacamata-kuning
Australia, Zosterops luteus
· Kacamata pulau, Zosterops
griseotinctus
· Kacamata
Rennell, Zosterops rennellianus
· Kacamata belang, Zosterops
vellalavella
· Kacamata
Ranongga, Zosterops splendidus
· Kacamata Ghizo, Zosterops
luteirostris
· Kacamata
Solomon, Zosterops kulambangrae
· Kacamata Murphy, Zosterops
murphyi
· Kacamata
tenggorokan-kuning, Zosterops metcalfii
· Kacamata
tenggorokan-kelabu, Zosterops rendovae
· Kacamata
Malaita, Zosterops stresemanni
· Kacamata Santa
Cruz, Zosterops santaecrucis
·
Silvereye, Zosterops lateralis
· Lord Howe
Silvereye, Zosterops (lateralis) tephropleurus,
sebelumnya tephropleurus
sebelumnya tephropleurus
·
Lord Howe White-eye, Zosterops strenuus,
sebelumnya strenua; punah (lk. 1918)
sebelumnya strenua; punah (lk. 1918)
·
Kacamata paruh-ramping, Zosterops
tenuirostris
·
Kacamata leher-putih, Zosterops albogularis
·
Kacamata Lifou besar, Zosterops inornatus
·
Layard's White-eye, Zosterops explorator
·
Kacamata dahi-kuning, Zosterops flavifrons
·
Kacamata punggung-hijau, Zosterops
xanthochroa,
sebelumnya xanthochrous
sebelumnya xanthochrous
·
Kacamata Lifou kecil, Zosterops minutus
·
Kacamata Samoa, Zosterops samoensis
·
Dusky White-eye, Zosterops finschii
·
Kacamata kecoklatan, Zosterops cinereus
·
Kacamata-zaitun Yap, Zosterops oleagineus,
kadang-kadang ditempatkan dalam marga Rukia (R. oleaginea)
kadang-kadang ditempatkan dalam marga Rukia (R. oleaginea)
·
Kacamata Togian, Zosterops somadikartai, baru dideskripsi
tahun 2008
|
Kacamata Togian,
Zosterops somadikartai |
Endemik di beberapa pulau bagian dari kepulauan Togian
Sulawesi. Peneliti dari Universitas Indonesia, Mochamad Indrawan dan Sunarto
pertama melihatnya di alam pada tahun 1997, dan nama jenis diambil dari nama
Profesor Soekarja Somadikarta, seorang pakar burung Indonesia terkemuka. Burung
ini tidak memiliki lingkaran putih di seputar mata. Meskipun belum
dievaluasi oleh IUCN, diyakini jenis ini berstatus terancam. Burung ini sekilas mirip
dengan burung kacamata dahi-hitam (Zosterops atrifrons) namun tanpa
‘kacamata’ (lingkaran) putih di sekeliling mata. Burung kacamata Togian
memiliki ‘topi’ hitam yang tak seberapa besar, warna kuning di tenggorokan yang
lebih nyata, pangkal paruh yang jelas berwarna pucat, dan selaput pelangi mata
(iris) yang berwarna kemerahan. Kacamata Togian juga berbeda dengan Zosterops
surdus dari Sulawesi tengah sebelah barat, terutama pada warna zaitun di
punggungnya yang lebih pucat dan lebih terang, dan pada warna kuning di
tenggorokan yang lebih nyata. Selanjutnya jenis ini berbeda dengan Zosterops
subatrifrons dari Pulau Peleng dan Banggai pada tiadanya lingkaran-mata
putih di seputar matanya, dada yang lebih abu-abu, dan topi hitam yang kurang
lebar. Burung kacamata makasar (Zosterops anomalus) dari Sulawesi
selatan juga tak memiliki lingkaran-mata putih, namun ia memiliki bintik-bintik
putih kecil di seputar matanya. Pola dasar kicauan burung ini pun berbeda
dengan spesies-spesies Zosterops lainnya, walau memiliki wilayah yang
berdekatan.
Habitat meliputi hutan bakau hingga ke vegetasi sekunder dan kebun-kebun kelapa, cengkeh, kakao, dan durian. Burung ini senang berkelompok, bergerak dalam gerombolan paling sedikit berdua atau bertiga. Burung ini tidak didapati di Pulau Togian dan Walea. Burung ini tergolong ke dalam kriteria status “Terancam kepunahan” menurut IUCN.
Habitat meliputi hutan bakau hingga ke vegetasi sekunder dan kebun-kebun kelapa, cengkeh, kakao, dan durian. Burung ini senang berkelompok, bergerak dalam gerombolan paling sedikit berdua atau bertiga. Burung ini tidak didapati di Pulau Togian dan Walea. Burung ini tergolong ke dalam kriteria status “Terancam kepunahan” menurut IUCN.
>>>CIRI
JANTAN DAN BETINA BURUNG PLECI
Untuk membedakan jenis kelamin jantan dan betina bisa
sangat mudah dan bisa sangat sulit. Tergantung dari keahlian masing-masing
orang.
Jantan
Jantan
· Kacamata Putih lebih tebal
· Postur tubuh langsing dan panjang
· Ekor Bercabang
· Perbedaan yang
paling mencolok adalah pada bagian kepala. Jantan ada sedikit lekukan atau
benjolan.
· Warna Bulu Lebih Terang
·
postur tubuh lebih panjang,dg kaki jenjang
,berkepala lebih besar dan memiliki paruh yang besar dan panjang .
·
warna bulu lebih kontras dan terlihat bersih .
·
vent (kelamin) menonjol tegak 30-80 derajat
terhadap perut .
·
ekor lebih panjang dab ujung ekor cendrung
berbentuk huruf Vlebih tegas .
·
memiliki nada panggil " call" lebih
lantang dan nyaring .
·
mata lebih besar ,nampak besar dan sedikit lebih
menonjol keluar .
·
lingkar kaca mata cendrung lebih tebal dan
berwarna putih bersih .
·
Gerak lebih lincah dan responsif.
Betina
· Kacamata Putih lebih tipis
· Postur lebih gemuk dan gempal
· Ekor lurus tidak mempunyai cabang
· Warna Bulu Lebih Cenderung Gelap
atau Kusam
>>>KARAKTER DASAR BURUNG PLECI
1. Semi fighter. Burung
Kacamata bukanlah burung petarung murni, daya tarung yang ada pada burung ini
cenderung lebih diakibatkan oleh tingkat birahi pada level tertentu yang
tentunya akan membuat burung ini berkicau untuk menjaga menjaga daerah
teritorialnya.
2. Mudah
Beradaptasi. Burung Kacamata/Pleci mudah beradaptasi terhadap
lingkungan yang baru/tidak mudah stress. Namun, burung ini sedikit mudah kaget
apabila di sekitarnya ada sesuatu yang mengganggu ketenangannya.
3. Burung koloni burung
ini kerap membentuk gerombolan besar yang bergerak bersama di antara tajuk
pepohonan, Gemar berkelompok, bahkan sering juga bercampur dengan jenis2 burung
yang lain
4. Mudah jinak. walau
burung ini tergolong Burung kecil yang lincah, namun Dalam waktu tertentu dan
perlakuan serta perawatan yang baik, burung ini mudah menjadi jinak kepada
pemiliknya.
>>>CARA
MEMILIH BAHAN BURUNG PLECI YANG BAIK
ada beberapa hal Penting yang harus kita perhatikan
dalam memilih Pleci ombyokan yang kita harapkan agar jadi penyanyi unggulan
yang bisa berpretasi.
Tips Cara Memilih Burung Pleci Yang Baik Dan Bagus.
· pilihlah
burung pleci yang sehat, agresif serta yang jantan.
· pilihlah
warna bulu burung yang cerah.
· pilihlah
tubuh yang proposional, tidak kecil namun cukup bagus.
· pilihlah
ekor yang mengumpul menjadi satu tidak menyebar.
· burung
pleci yang banyak memiliki variasi nada serta dapat teler yaitu burung pleci
yang berwarna kuning. ( Tembusan dari para master burung kicau mania ).
·
kelamin Jantan
seperti yang kita ketahui bersama, hanya pleci jantan
yang punya lagu terbaik.
·
usia burung
semakin muda usia burung pleci ombyokan yang kita
pilih,peluang untuk tingkat keberhasilan mencetak pleci tersebut sesuai
keinginan kita akan lebih besar.
Apa saja alasan kenapa kita memilih pleci ombyokan yang
berusia relatif muda ?.....
a.
Burung pleci muda lebih cepat dan lebih mudah
beradaptasi dengan lingkungan manusia.
b.
Burung pleci muda memiliki tingkat stres yang lebih
rendah dari pada burung pleci ombyokan yang sudah berusia dewasa atau tua .
c.
Burung pleci muda lebih mudahuntuk di re-mastering atau
di master sesuai keinginan kita .
d.
Burung pleci muda lebih mudah dibentuk karakternya
sesuai yang kita inginkan .
e.
Burung pleci muda memiliki lifetime yang lebih panjang.
Rahasia para pemikat Pleci
beberapa pemikat sangat hafal dan sangat tahu semua performa
dan kondisi setiap burung pleci yang dipikat .
teman teman pemikat biasanya membawa semacam tanda,
umumnya sepidol berwarna (umumnya merah )yang akan ditandai di bagian kepala
atas untuk menandai Pleci unggulan dialam yang berhasil dipikatnya.
umumnya pleci yg diberi tanda itu biasanya jarang
berkondisi utuh bulu sayap dan ekornya tercabut karena menempel pada
pulut/getah . makanya jarang ada Pleci Unggulan hasil pikatan getah bulunya
dalam keadaan utuh bulunya .
·
katuranggan.
katuranggan adalah informasi mengenai tampilan Fisik
yang akan menentukan suatu performan .
katuranggan disusundari pengalaman dan uji kebenaran
selama pilihan tahun .
Bagaimana memilih katuranggan yang baik agar pleci
ombyokan yang kita pilih sesuai dengan harapan kita ?
a.
Postur badan panjang proposional terhadap kaki,leherdan
ekor .
b.
Kaki jenjang panjang ,kering dan jari jari panjang .
c.
Kepala lebih besar berbentuk kotak ,atau dahi menonjol.
d.
Pangkal paruh lebar ,paruh tdk terlalu tebal dan tidak
terlalu tipis ,paruh panjang dan lurus.
e.
Leher panjang dan tebal berisi.
f.
Dada lebar dan berisi atau berdada bidang .
g.
Ekor panjang dan rapi .
h.
Bulu berwarna kering,rapi dan mengkilap (lebih
kontras).
i.
Mata bulat besar melotot.
j.
Gerakan lincah .
k.
Sayap lebar dan mengepit rapat simetris.
l.
Berdiri kuat 30-45 derajat .
>>>CARA PERAWATAN BURUNG PLECI
Tips Cara
Perawatan Burung pleci Harian.
·
pagi hari jam 06.30wib gantang burung di teras rumah
sampai jam 07.30wib.
·
setelah terbit matahari mandikan burung ke keramba
pemandian, apabila burung punya kebiasaan di semprot dengan spray bisa lewat
cara seperti itu dengan setelan spray yang sangat lembut.
·
bersihkan sangkar serta ubah voer cocok dengan yang
diberi oleh agan-agan setiap hari nya.
·
beri burung 4 ekor jangkrik serta jemur burung dari
jam 08. 00wib – jam 11. 00wib.
·
sesudah penjemuran selesai gantang burung ke area yang
teduh serta berikanlah 5 ekor ulat hongkong, bila ada berikanlah yang masih
putih warna nya.
·
biarkan burung serta dengarkan suara kicauan nya
hingga menyambut sore hari.
·
sore hari menyambut jam 04. 00wib mandikan burung agar
basah serta jemur kembali sampai jam 05. 00wib.
·
sesudah itu angkat serta berikanlah burung 1 sendok
teh kroto fresh, biarkan burung itu beberapa menit supaya mengonsumsi kroto
tersebut, serta sesudah itu krodong burung serta masukan burung kedalam rumah
hingga ke besok hari nya.
Makanan Untuk Burung Pleci
Makanan untuk Pleci tidaklah berbeda dengan burung
berkicau lainnya. Tapi akan saya share disini sesuatu yang beda.
Seperti biasa makanan untuk burung berkicau adalah:
Seperti biasa makanan untuk burung berkicau adalah:
· Pisang gepeng.
· Ulat kandang.
· Kroto atau
telur semut.
Secara umum, burung pleci yang diberi berbagai jenis pakan
tertentu akan menunjukkan perubahan dalam kotoran atau sikapnya. Berikut
ini beberapa contoh pemberian pakan dan efeknya terhadap burung pleci:
· Pleci
yang sering diberi pakan berupa nektar, potongan buah, dan voer, maka kotoran
cenderung basah.
· Pleci
yang sering diberi pakan dengan water chestnut atau bengkuang china, maka
kotorannya cenderung kering.
· Pleci
yang sering menarik pantatnya, berarti burung dalam kondisi panas. Berikan
buah-buahan yang bersifat mendinginkan.
· Pleci
yang sudah berusia tua sebaiknya diberikan pakan full buah. Jika terlalu
banyak mengkonsumsi pakan kering / voer, maka pleci yang sudah
tua cenderung mudah mabung atau rontok bulu.
· Tidak
baik memberikan pakan serangga berlebihan kepada burung pleci, seperti ulat
hongkong atau ulat kandang.
· Jika
burung pleci dibiarkan berada dalam ruangan tanpa ventilasi / udara segar
dalam waktu yang lama, maka pleci cenderung mudah haus dan banyak minum
air. Hal ini membuat kotorannya berair.
Tips Racikan Burung Pleci Jawara
Racikan No.1
Racikan No.1
·
1 bungkus susu bubuk dancow
·
1 bungkus biskuit roma kelapa
·
1 bungkus wedang jahe
·
1 bungkus takari
·
1 ons tepung bubuk jangkrik
·
1/2 ons bubuk fumayin
Tata Cara pembuatan nya satukan
semua bahan tersebut agar menjadi satu
Sebaiknya lebih Bagus pemberian Pakan setiap hari Cukup 1 Sendok Makan saja.
Racikan No.2
Sebaiknya lebih Bagus pemberian Pakan setiap hari Cukup 1 Sendok Makan saja.
Racikan No.2
· 2
bungkus leopard
· 2
bungkus susu bubuk dancow
· 2
bungkus wedang jahe
· 1
bungkus promina rasa pisang
· 3
butir telur bebek
Tata Cara pembuatan nya satukan
semua bahan tersebut agar menjadi satu
Sebaiknya lebih Bagus pemberian Pakan setiap hari Cukup 1 Sendok Makan saja.
Pemberian Buah - Buahan Yang Baik Untuk Asupan Gizi Burung Pleci.
Sebaiknya lebih Bagus pemberian Pakan setiap hari Cukup 1 Sendok Makan saja.
Pemberian Buah - Buahan Yang Baik Untuk Asupan Gizi Burung Pleci.
· 1
potong pisang kepok, dalam waktu 3 hari sekali
· 1
potong apel merah,dalam waktu 4 hari sekali
· 1
potong pepaya, dalam waktu 1 minggu sekali
· 1
potong jeruk purut, sebaik nya di berikan dalam waktu 2 hari sekali ,atau
sesering mungkin, dikarenakan bagus untuk memperkencang volume burung.
Perawatan Pleci Untuk Arena Lomba :
·
Perhatikan selalu pakan dan minum serta ekstra fooding
untuk si pleci agar si pleci tidak overweight (gendut). Beri pakan terbaik
untuk si pleci agar pleci merasa diperlakukan istimewa, seperti racikan voer
halus + tepung jangkrik,kroto pada pagi hari setelah mandi dan di jemur lalu
pada sore hari sebelum si pleci dikerodong dan juga buah-buah'an serta madu.
·
Kerodong pleci setelah di jemur pada pagi hari maupun
sore hari dan di beri makan, agar si pleci bisa beristirahat .
·
Perhatikan juga posisi letak dari pleci, beri jarak dalam
meletakkan pleci agar tidak terlalu dekat (rendeng) dengan burung yang superior
maupun yang sudah gacor . Agar pleci tidak down mentalnya pada saat merecord
suara burung lain, dan kalau bisa letakkan pleci dekat kamar mandi agar si
pleci bisa sekaligus mendengarkan suara terapi air .
·
Untuk mandi dan penjemuran biasakan pleci
diangin-anginkan terlebih dahulu sebelum mandi dan di jemur pada pagi maupun
sore hari. Jemur pleci pada saat cuaca cerah mulai jam 08.00 s/d 10.00 siang,
lalu pada sore hari pada jam 15.30 s/d 16.30 sore. Usahakan pada saat
menjemur dekatkan pleci dengan burung yang seimbang seperti burung
ciblek,gelatik,kenari,blackthroat dll. Apabila cuaca mendung pada pagi hari
maupun sore hari letakkan wadah air untuk mandi si pleci agar si pleci mandi
dengan sendirinya .
·
Untuk mastering pleci lakukan pada siang hari setelah
pleci istirahat jemur pagi pada jam 11.00 s/d 14.00 siang dan pada malam hari
pada jam 22.00 malam s/d 05.00 pagi.
·
Sering-sering si pleci di dekatkan (di track) dengan
pleci yang lainnya agar mental si pleci terlatih, apabila hanya memelihara satu
pleci di dalam satu rumah numpang dengan tetangga mungkin tetangga anda punya
pleci juga.
·
Mandikan Pleci dimalam hari antara jam 7 - 9 malam
(diatas itu kasian plecinya bisa kedinginan) bisa menggunakan semprot spray
·
setelah itu angin anginkan ditempat terang selama 1
jam sambil diberi 2 sdt kroto fresh dan 3 ulat hongkong berwarna putih
(melungsungi : bhs.jawa)
·
setelah diangin anginkan kerodong kembali untuk
istirahat sampai pagi
·
pas sudah dilapangan lomba , buka krodong separuh dan
biarkan bunyi sepuasnya 15-30 menitan kemudian kerodong lagi
·
dan 5 menit sebelum digantang cek kebersihan dasar
sangkar dari makanan yang jatuh, kemudian ambil makanan dan minumnya dari
sangkar
·
untuk yang lomba 2 sesi sebaiknya semprot burung lagi
1 jam sebelum turung lomba berikutnya
·
Dan yang terakhir selalu perhatikan kebersihan kandang
si pleci agar si pleci tidak terserang penyakit dan juga kutu.
No comments :
Post a Comment