Scientific classification
Kingdom: Animalia Phylum: Chordata Class: Aves Order: Psittaciformes Family: Psittacidae Subfamily: Psittacinae Tribe: Psittaculini Genus: Agapornis |
>>>Umum
Awalnya, burung
lovebird dipelihara orang terutama karena keindahan warna bulunya. Namun
seiring dengan perkembangan waktu dan trend lomba suara burung, maka lovebird
dipelihara untuk memunculkan suara-suara khas lovebird yang panjang.
Selain sebagai
burung petarung di arena kicauan, lovebird juga sangat populer sebagai burung
pemaster burung lain.
>>>Jenis-jenis lovebird dan penyebarannya
1. Lovebird kepala
abu-abu / lovebird madagaskar (Agapornis cana)
Ukuran tubuh
panjang 14 cm, berat 25-28 gram.
Burung lovebird
madagaskar jantan: Bulu tubuh umumnya berwarna hijau, hijau terang pada
tunggirnya dan lebih kekuningan di bagian bawahnya; kepala, leher dan dada
berwarna abu-abu; di bawah sayap berwarna hitam; bulu ekor berwarna hijau;
paruh berwarna abu-abu muda; iris berwarna cokelat tua; kaki abu-abu.
Lovebird
madagascar
Burung lovebird
madagaskar betina: Bulu kepala, leher, dada, di bawah sayap berwarna hijau.
Burung lovebird
madagaskar muda: Bulu berwarna seperti dewasa, tetapi bulu burung jantan berwarna kehijauan
pada tengkuknya (beberapa jantan memiliki bulu kepala dan dada berwarna hijau);
paruh berwarna kuning dan terdapat bercak hitam pada pangkal paruh bagian atas.
Anak jenis: A.c
cana dan A.c ablectanea
Penyebaran
lovebird madagaskar: Madagaskar
Burung lovebird
madagaskar merupakan jenis burung lovebird yang langka dan bukan merupakan
jenis yang benyak ditangkarkan. Lovebird jantan dan betina dapat dengan mudah
dibedakan dfari warna bulunya. Pada lovebird jantan bulu di kepala dan dada
berwarna abu-abu pucat, sedangkan pada lovebird betina hampir seluruhnya
berwrana hijau muda.
2. Lovebird “muka
merah” (Agapornis pullaria)
Agapornis
pullaria jantan kri dan betina kanan
Ukuran tubuh
panjang 15 cm, berat 43 gram.
Burung lovebird
muka merah jantan: Bulu tubuh umumnya berwarna hijau, sedikit lebih kekuning-kuningan di
bagian bawahnya; dahi dan muka berwarna merah orange; tunggir berwarna biru
terang; bulu di bawah sayap berwarna hitam; ekor berwarna hijau; paruh berwarna
merah oranye; iris berwarna cokelat tua; kaki abu-abu.
Burung lovebird
warna merah betina: Dahi dan mukanya lebih berwarna oranye dibanding
merah, di bawah sayap berwarna hijau.
Burung lovebird
warna merah muda: Dahi dan muka berwarna kuning; bulu di bawah sayap berwarna hitam pada
jantan dan bewarna hijau pada betina; paruh berwarna coklat kemerahan dan
terdapat bercak hitam dekat pangkal paruh bagian atas.
Anak jenis: A.p.
pullaria dan A.p. ugandae
Penyebaran
lovebird muka merah: Afrika Tengah dan Afrrika Barat Tengah
Lovebird jenis
ini sukar berkembang biak di penangkaran. Burung jantan dan betina dapat
dibedakan dari warna bulu di bawah sayap. Bulu burung betina seluruhnya
berwarna hijau, sedangkan bulu jantan di bagian bawah berwarna hitam.
Ukuran tubuh panjang 15-16,5 cm, berat 55-65 gram.
Burung lovebird
abisinia jantan: Bulu tubuh umumnya berwarna hijau, sedikit lebih kekuning-kuningan di
bagian bawahnya; dahi, lorus dan lingkaran mata berwarna merah; bulu terbang
berwarna hitam; bulu di bawah sayap berwarna hitam; ekor berwarna hijau; paruh
berwarna merah merjan tua; iris berwarna cokelat gelap; kaki abu-abu.
Burung lovebird
abisinia betina: Bulu tubuh umumnya berwarna hijau; bulu di bawah sayap berwarna kehijauan
atau kadang-kadang berwarna hitam kecoklatan; lingkaranmata berwarna hijau.
Burung lovebird
abisinia muda: Bulu berwarna seperti induk betina; paruh berwarna kuning kecoklatan.
Anak jenis: A.t
taranta dan A.t nana
Penyebaran
lovebird abisinia: Dataran tinggi Ethiopia
Burung jantan
dan betina sangat mudah dibedakan dari warna bulunya. Bulu burung betina
seluruhnya berwarna hijau, sedangkan bulu jantan tedapat warna merah di bagian
dahi dan lorus serta lingkar matanya. Warna mutasi lovebird madagaskar adalah
cinnamon (coklat kekuningan).
Ukuran tubuh
lovebird “kerah hitam”: Panjang 13 cm, berat 39-41 gram.
Burung lovebird
“kerah hitam” dewasa: Bulu umumnya berwarna hijau, sedikit lebih pucat di
bagian kepala dan tubuh bagian bawah, tunggir dan bagian punggung berwarna
biru, bulu di bagian bawah sayap berwarna hijau, bulu ekor berwarna hijau;
kerah hitam yang sempit di bagian tengkuknya, seluruh leher di bagian kerah
berwarna kuning dan kadang-kadang dengan sedikit warna yang memudar; paruh
berwarna hitam keabu-abuan; iris berwarna kuning; kaki berwarna kuning
kehijauan sampai hitam.
Burung lovebird
“kerah hitam” muda: Tidak terdapat kerah hitam atau hanya diwakili
beberapa bulu hitam di setiap bagian sisi leher; paruh berwarna abu-abu muda
dan pada pangkalnya ada bercak hitam; iris berwarna coklat.
Anak jenis
lovebird “kerah hitam”: A.s. swinderniana, A.s. zenkeri, dan A.s.
emini
Penyebaran
lovebird “kerah hitam”: Afrika Barat dan Afrika Tengah.
Burung lovebird
“kerah hitam” sulit berkembang biak di penangkaran.
5. Lovebird “muka salem” (Agapornis roseicollis)
Ukuran tubuh
panjang 15 cm, berat 46-63 g.
Burung lovebird
“muka salem”: Bulu umumnya berwarna hijau, lebih kuning di tubuh bagian bawah, bulu dahi
dan di belakang mata berwarna merah, lorus, pipi, kerongkongan dan bagian atas
dada berwarna merah muda; tunggir berwarna biru terang; bulu di bagian bawah
sayap berwarna hijau dengan sedikit warna biru, bulu ekor bagian atas berwarna
hijau, bagian bawah kebiruan; paruh berwarna kuning gading; iris berwarna
cokelat tua; kaki berwarna abu-abu.
Anak jenis: A.r.
roseicollis dan A.r. catumbella.
Penyebaran
lovebird abisinia: Afrika Barat Daya.
Jenis lovebird
ini umumnya mempunyai bulu yang indah. Di antara jenis lovebird, jenis lovebird
muka salem mempunyai suara yang paling keras. Kenis lovebird ini paling mudah
dikembangbiakkan.
Dalam
penangkaran sebaiknya diperlihara berpasangan karena tidak cocok dipelihara
secara berkelompok atau digabungkan dengan jenis burung lain.
Antara burung
jantan dan betina relatif sulit dibedakan. Warna mutasinya adalah lovebird
albino (bulu putih, mata merah), lovebird lutino (bulu kuning, mata
merah), lovebird golden cherry (bulu kuning emas sampai merah muda), lovebird
pied (bercak warna), lovebird cinnamon (coklat kekuningan) dan lovebird
biru.
6. Lovebird kaca mata fischer (Agapornis
fischeri)
Contoh lain
Lovebird Agapornis fischeri
Panjang 15 cm,
berat 42-58 gram.
Burung lovebird
kaca mata fischeri dewasa: Bulu umumnya berwarna hijau, lebih kekuningan pada
tubuh bagian bawah; dahi, pipi dan kerongkongan berwarna merah oranye; bulu di
bagian kepala lainnya berwarna hijau pudar; bagian atas dada dan kerah sekitar
leher berwarna kuning; bagian atas ekor berwarna biru muda; bagioan bawah sayap
berwarna biru dan hijau; ekor berwarna hijau; lingkar di sekeliling mata
berwarna putih; paruh berwarna merah; iris berwarna cokelat; kaki berwarna
abu-abu muda.
Burung lovebird
kaca mata fischer muda: Bulu berwarna lebih muda dibandingkan dengan bulu
burung dewasa, terutama bulu pada kepala; pada pangkal paruh bagian atas
terdapat bercak kecil berwarna hitam.
Penyebaran
lovebird kaca mata fischeries: Tanzania.
Lovebird kaca
mata fischer termasuk lovebird yang mudah dikembangkan. Antara lovebird jantan
dan lovebird betina relatif sulit dibedakan.
Warna mutasi
lovebird kaca mata fischer adalah lovebird kaca mata fischer biru dan lovebird
kaca mata fischer kuning. Persilangan antara lovebird kaca mata fischer dengan
lovebird kaca mata nyasa menghasilkan warna mutasi lutino dan albino.
Panjang 14,5
cm, berat 43-47 gram.
Burung lovebird
kaca mata topeng dewasa: Bulu umumnya berwarna hijau; lebihdahi, lorus,
ubun-ubun, dan pipi bagian depan berwarna hitam kecoklatan; bulu di bagian
kepala lainnya berwarna kehitam-hitaman pudar; kerongkongan berwarna oraney
kemerahan; bagin atas dada dan kerah di sekeliling leher berwarna kuning; bulu
ekor berwarna hijau; lingkar di sekeliling mata berwarna putih; paruh berwarna
merah; iris berwarna cokelat; kaki berwarna abu-abu.
Burung lovebird
kaca mata topeng yang masih muda: Bulu berwarna lebih muda dibandingkan dengan bulu
burung dewasa, terutama pada bagian kepala; pada pangkal paruh bagian atas
terdapat bercak kecil berwarna hitam.
Penyebaran
lovebird kaca mata topeng: Tanzania Utara dan Tengah.
Lovebird kaca
mata topneg termasuk lovebird yang mudah dikembangkan. Antara lovebird jantan
dan lovebird betina relatif sulit dibedakan.
Warna mutasi
lovebird kaca mata topneg adalah lovebird kaca mata topeng warna biru.
Contoh lovebird kacamata nyasa atau Agapornis lilianae
(Foto: AfricanLovebirdSociety.com)
Panjang 13,5
cm, berat 28-37 gram.
Burung lovebird
kaca mata nyasa dewasa: Bulu umumnya berwarna hijau, lebih kekuningan pada
tubuh bagian bawah dan tunggir; dahi dan kerongkongan berwarna merah oranye dan
menjadi warna merah muda kekuning-kuningan pada bagian mahkota, lorus, pipi dan
bagian atas dada; bulu ekor berwarna hijau; lingkar di sekeliling mata berwarna
putih; paruh berwarna merah tua; iris berwarna cokelat kemerahan tua; kaki
berwarna coklat keabu-abuan.
Burung lovebird
kaca mata nyasa muda: Bulu pada pipi berwarna kehitaman; pada pangkal paruh
bagian atas terdapat bercak kecil berwarna hitam.
Penyebaran
lovebird kaca mata nyasa: Tanzania, Zanzobar bagian utara, Malawi bagian timur,
dan Moaambik bagian barat laut.
Lovebird kaca
mata nyasa dapat dipelihara secara berkelompok. Antara lovebird jantan dan
lovebird betina relatif sulit dibedakan.
Warna mutasi
lovebird kaca mata nyasa adalah lovebird kaca mata nyasa lutino (lovebird
lutino).
Gambar lovebird
kacamata pipi hitam Agapornis nigrigenis
Panjang 13,5
cm, berat 36-52 gram.
Burung lovebird
kaca mata pipi hitam dewasa: Bulu umumnya berwarna hijau, lebih kekuningan pada
tubuh bagian bawah dan tunggir; dahi dan ubun-ubun depan berwarna coklat
kemerahan; ubun-ubun belakang dan tengkuk berwarna hijau kekuningan tua; lorus,
kerongkongan, dan pipi berwarna hitam kecoklatan, bagian atas dada berwarna
merah oranye pucat; ekor berwarna hijau; lingkar di sekeliling mata berwarna
putih; paruh berwarna merah tua; iris berwarna cokelat; kaki berwarna coklat
keabu-abuan.
Burung lovebird
kaca mata pipi hitam muda serupa dengan burung dewasa; pada pangkal paruh
bagian atas terdapat bercak kecil berwarna hitam; iris berwarna cokelat muda.
Penyebaran
lovebird kaca mata pipi hitam: Zambia bagian barat daya dan Zimbabwe bagian
barat laut.
Lovebird kaca
mata pipi hitam secara umum sulit didapat di pasaran karena burung ini sudah
dibatasi untuk tujuan ekspor dari negara asalnya. Burung ini bisa dipelihara
secara berkelompok bahkan dicampur dengan burung lain.
Warna mutasi
lovebird kaca mata pipi htam adalah lovebird kaca mata pipi hitam kuning
(lovebird kuning).
>>>Ciri jantan dan betina lovebird
Membedakan
jenis kelamin lovebird termasuk pekerjaan gampang-gampang susah. Gampang untuk
jenis-jenis tertentu tetapi susah untuk jenis lainnya, apalagi kalau masih
anakan. Untuk membedakan jenis kelamin lovebird bisa digunakan cara sederhana
sampai yang ilmiah.
Berikut ini adalah
serba-serbi mengani perbendaan lovebird jantan dan lovebird betina yang saya
ambil dari tulisan Siti Nuramaliati Prijono dalam buku berjudul Lovebird
terbitan Penebar Swadaya.
A. Berdasarkan
penampilan luar.
Menurut Siti
Nuramaliati, berdasar tingkat kesulitan untuk membedakan jenis kelamin lovebird
(dan burung secara umum) maka dapat dibedakan 3 kelompok lovebird. Ketiga
kelompok tersebut adalah kelompok dimorfik (jenis kelaminnya sangat jelas dapar
dibedakan), kelompok intermediate (jenis kelaminnya agak sulit dibedakan dari
penampilan burung), dan kelompok lovebird kacamata (perbedaan jenis kelaminnya
tidak konsisten). Namun secara umum pada banyak jenis lovebird relatif mudah
dibedakan jenis kelaminnya dengan melihat pada penampilan luarnya.
a. Kelompok lovebird dimorfik Beberapa jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok
dimorfik di antaranya lovebird abisinia, lovebird madagaskar dan lovebird muka
merah.
- Lovebird abisinia (Agapornis taranta) – Lovebird jantan berat badan 65 gram, dahi berwarna merah. – Lovebird betina berat badan 55 gram, dahi berwarna hijau.
- Lovebird madagaskar (Agapornis cana) – Tidak ada perbedaan berat badan antara lovebird jantan dan lovebird betina. – Lovebird jantan kepala dan leher berwarna abu-abu – Lovebird betina bulu tubuh keseluruhannya berwarna hijau
- Lovebird muka merah (Agapornis pullaria) – Lovebird jantan: dahi dan muka berwarna merah-oranye, tunggir (bulu di atas pantat, di bawah ujung lipatan sayap) berwarna biru muda, bulu terbang dan bagian bawah bulu sayap berwarna hitam. – Lovebird betina dahi dan muka lebih didominasi warna oranye dibandingkan warna merah, bagian bulu penutup sayap berwarna hijau dan di tepi sayap berwarna kekuningan.
b. Kelompok intermediate Dua jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok
intermediate adalah lovebird black collared dan lovebird muka salem.
Lovebird
black collared (Agapornis swinderniana) Lovebird jantan dan betina sangat sulit
dibedakan dan tampak serupa dalam penampilan luarnya. 2. Lovebird jantan dan
betina serupa dalam penampilannya, meskipun pada umumnya lovebird betina
mempunyai bulu di bagian kepala dengan warna yang lebih pucat.
c. Kelompok lovebird kacamata Empat jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok
lovebird kacamata adalah lovebird nyasa (Agapornis lilianae), lovebird pipi
hitam (Agapornis nigrigenis), lovebird topeng (Agapornis personata), lovebird
fischer (Agapornis ficheri).
Keempat jenis
lovebird ini sangat sulit dibedakan antara jantan dan betina. Meskipun demikian
ada sedikit perbedaan berat badan antara jantan dan betinanya. Satu keunikan
dari lovebird kelompok kacamata adalah pada saat menjelang musim berkembangbiak
burung betina akan membawa bahan sarang di bawah bulu tunggir dan bulu punggung
bagian bawah.
B. Membedakan
jenis kelamin tidak berdasarkan penampilan luar.
Pada jenis
lovebird yang tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya berdasarkan penampilan
luarnya yang spesifik maka akan sulit untuk membedakan lovebird jantan dan
lovebird betina. Pada kejadian ini makan ada beberapa cara untuk digunakan
memnedakan lovebird jantan dan lovebird betina.
- Bentuk tubuh. Lovebird betina cenderung memiliki tubuh yang kekar dan lebih berat. Namun kriteria ini tidak mutlak sifatnya.
- Warna Lovebird jantan mempunyai warna yang lebuh terang dari lovebird betina. Meskipun demikian hal itu tidak selalu benar karena warna bulu juga tergantung pada makanan, iklim, dan variasi geografis.
- Cara bertengger Lovebird betina bertengger dengan jarak antarkaki lebih lebar dibandingkan lovebird jantan.
- Bentuk ekor Lovebird betina mempunyai ekor dengan bentuk lebih rata dibandingkan pada ekor lovebird jantan yang berbentuk agak meruncing.
- Membangun sarang Kegiatan membangung sarang lebih intensif dilakukan oleh lovebird betina ketimbang jantan. Lovebird menggigit-gigit di luar sarang pada cabang-cabang dan batang yang lebih tebal. Lovebird betina akan megambil kulit kayu dan mengumpulkannya untuk membuat sarang, sedangkan lovebird jantan menyuapi lovebird betina. Namu hal ini juga tidak mutlak karena ada lovebird jantan yang juga aktif mengumpulkan bahan sarang.
- Perabaan pada tulang pubis (supit urang). Lovebird memiliki dua tulang pubis (supit urang) pada bagian pinggulnya. Pada musim berkembang biak, tulang pubis lovebird betina menjadi lebih elastic dan jarak antara kedua tulang pubis tersebut melebar karena pengaruh hormone. Keadaan tersebut dapat dirasakan dengan rabaan tangan. Pada lovebird jantan, jarak antara dua tulang pubis tersebut sempit. Teknik perabaan ini hanya dapat digunakan bila kegiatan seksual lovebird betina dengan aktif.
- Pemeriksaan dengan alat laparoscopy Untuk mengetahui jenis kelamin lovebird juga bisa dilakukan dengan menggunakan alat laparoscopy. Lovebird yang akan diperiksa jenis kelaminnya harus dibius dulu. Setelah itu dilakukan operasi kecil pada bagian kiri tubuh burung di antara tulang rusuk, tulang pinggang dan tulang paha. Dari bagian yang dioperasi itu dimasukkan alat laparoscopy untuk melihat ada tidaknya ovary (indung telur). Jika ada ovari maka lovebird tersebut dipastikan betina. Cara ini hanya bisa dilakukan jika burung sudah dewasa.
- Pemeriksaan DNA Cara lain untuk mengetahui jenis kelamin lovebird adalah dengan menguji DNA yang dapat diperoleh dari darah atau bulu burung. Setelah DNA diekstrak dengan larutan tertentu dan proses lebih lanjut, lalu hasilnya dipotret dengan Polaroid. Apabila dalam foto tersebut terlihat dua pita maka lovebird tersebut dapat dipastikan berkelamin betina. Namun jika terlihat hanya satu pita, lovebird itu bias dipastikan jantan.Cara ini dianggap lebih cepat dan hasilnya lebih akurat. Namun biaya uji DNA sangat mahal. Selain itu di Indonesia belum banyak laboratorium yang menawarkan jasanyan untuk memeriksa jenis kelamin burung dengan uji DNA.
Perbedaan jantan berina berdasar bukaan kaki
Perbedan jantan dan betina dari bentuk ekor
Pada jenis
lovebird yang tidak dapat dibedakan antara jantan dan betinanya berdasarkan
bentuk tubuh dan warna bulunya sering terjadi kesulitan untuk memperoleh
pasangan yang sesuai,.
Sering terlihat
dua ekor jantan berperilaku seperti pasangan lovebird yang berlainan jenis. Hal
yang sama juga terjadi pada dua lovebird betina. Bahkan pada pasangan lovebird
betina ini apabila bertelur maka jumlah telurnya akan lebih banyak dari
pasangan yang normal, tetapi telur tersebut tidak fertile alias tidak akan
menetas jika dierami.
Hal yang
membedakan antara pasangan jantan-jantan dan betina-betina adalah pada pasangan
jantan-jantan tidak akan membuat sarang karena perilaku itu hanya milik
lovebird bertina.
Ada yang
menyatakan bahwa lovebird jantan adalah yang menyuapi pasangannya sedangkan
betina yang disuapi. Tetapi hal ini tidak benar karena lovebird betina juga
sering menyuapi lovebird jantan untuk menarik perhatian si jantan.
Juga tidak
benar bahwa lovebird betina memiliki paruh dan kepala yang lebih kecil
ketimbang lovebird jantan. Dan tidak tentu benar bahwa lovebird jantan memiliki
kepala yang lebih lebar dengan paruh yang lebih runcing.
>>>Cara memilih burung lovebird
Ada beberapa
hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada
burung lovebird:
- Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar, panjang dan terlihat kokoh.
- Berkepala besar. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
- Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
- Sebaiknya juga pilihlah bahan yang berdada lebar.
- Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Pilihlah Kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
- Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
- Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
- Bola mata besar dan bersih bersinar. Menandakan burung ini memiliki prospek yang cerah apabila dijadikan burung lomba. Karena akan sangat gacor.
>>>Cara perawatan
Sangkar:
Lovebird
sebaiknya ditempatkan di sangkar yang terbuat dari logam, berbentuk bulat atau
kota. Untuk sangkar bulat, diameter antara 30-40 cm, sedangkan kotak ukuran 25
x 35 x 40 cm dengan diberi tangkringan berdiameter 1 cm dari kayu kasar tetapi
tidak runcing, seperti kayu asam misalnya. Tangkringan dari kayu akan sering
perlu diganti karena lovebird suka mengigit-gigit tangkringan. Untuk referensi
logam yang digunakan untuk kandang lovebird, pilih yang tidak beracun.
Berbagai kasus
burung yang keracunan logam dilaporkan dalam Journal of Avian Medicine &
Surgery, sebagaimana ditulis di multiscope (Hot Spot for Birds). Sekadar
untuk pengetahuan Anda, berikut ini sejumlah logam yang berbahaya dan tidak
berbahaya bagi burung, yang biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan sangkar,
wadah air dan pakan, kandang dan sebagainya:
1.
Kuningan
Kuningan merupakan logam campuran antara tembaga dan seng. Kedua logam ini berpotensi membuat burung keracunan.
Kuningan merupakan logam campuran antara tembaga dan seng. Kedua logam ini berpotensi membuat burung keracunan.
Jika ada
kuningan pada sangkar burung-burung kecil barangkali tidak masalah karena
mereka tidak mungkin bisa mematuki logam itu sampai mengelupas. Tetapi untuk
burung berparuh kuat, seperti lovebird, nuri, betet dan sebagainya, maka logam
ini bisa mereka gerogoti. Maka hindarkan kuningan dari mereka.
Journal of
Avian Medicine & Surgery melaporkan adanya burung makau yang hampir mati
karena keracunan seng. Pasalnya dia mengunyah-ngunyah tiga gerendel kuningan
dan juga menggerogoti kandang kawat krom (krom juga mengandung seng).
2.
Timah
Timah juga sangat beracun untuk burung. Termasuk barang yang mengandung timah ini antara lain adalah tutup kaleng, bandul pancing, pemberat korden, koil tutup sampanye, timah pateri, koil soldir, lempengan dalam batu baterai, sejumlah mainan anak dan lain sebagainya.
Timah juga sangat beracun untuk burung. Termasuk barang yang mengandung timah ini antara lain adalah tutup kaleng, bandul pancing, pemberat korden, koil tutup sampanye, timah pateri, koil soldir, lempengan dalam batu baterai, sejumlah mainan anak dan lain sebagainya.
3. Tembaga
Tembaga juga berpotensi meracuni burung walaupun kadar
racun dari logam ini sangat sedikit. Makanan yang mengandung asam yang disimpan
dalam wadah tembaga bisa jadi terkontaminasi tembaga. Demikian pula saluran
atau wadah air yang terbuat dari tembaga, berpotensi mencemari air yang
mengalir atau berada di dalamnya. Kalau mau menggunakan wadah tembaga untuk
burung, sebaiknya masukkan air ke dalamnya tidak dalam kondisi panas. Tuangkan
jika sudah dingin baru diberikan ke burung. Dan bukan didinginkan di dalam
wadah tersebut.
4. Kawat (yang
non-galvanil), baja serta besi (yang tidak dilapisi cat anti karat) tidak
beracun untuk burung.
5. Seng
Seng sangat beracun untuk burung. Termasuk di sini adalah kandang burung atau ram yang terbuat dari galvanil, klip atau steples, kunci-kunci mainan anak, paku, pipa ledeng, krom, beberapa cat anti karat, dan beberapa wadah shampo atau wadah kosmetika.
Seng sangat beracun untuk burung. Termasuk di sini adalah kandang burung atau ram yang terbuat dari galvanil, klip atau steples, kunci-kunci mainan anak, paku, pipa ledeng, krom, beberapa cat anti karat, dan beberapa wadah shampo atau wadah kosmetika.
Pakan:
Hal utama yang
perlu diperhatikan dalam hal pakan adalah menu yang variatif sehingga kecukupan
nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya
seperti protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E,
B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula mengandung
zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya
adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D
Di samping
vitamin, perlu juga kecukupan mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan
darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi
sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi
sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi
tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan.
Yang termasuk
mineral yang diperlukan burung lovebird adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase,
Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.
Makanan yang
sesuai untuk burung lovebird
- Bijian Mix. Kita dapat memberikan biji-bijian yang telah dicampur yang banyak dijual dipasaran sebagai pakan utamanya.
- Sayuran segar. Burung lovebird sangat menggemari sayuran segar seperti: Kangkung, Sawi Putih, Jagung Muda dan sayuran lainnya.
- Asinan. Untuk mencukupi kebutuhan kalsium, burung ini membutuhkan asupan kalsium tambahan. Dapat diberikan tulang sotong untuk melengkapi kebutuhan kalsium yang dibutuhkan.
- Extra Fooding. Biji bunga Matahari, biji Kedelai, biji Kacang Merah dan bijiK acang Hijau sangat digemari oleh burung ini untuk melengkapi kebutuhan vitamin, protein dan menaikkan suhu tubuh serta meningkatkan sistem metabolisme didalam tubuhnya.
Perawatan
harian dan setelan harian
Perawatan
harian untuk burung lovebird relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya,
kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.
Berikut ini
pola perawatan harian dan setelan harian untuk burung lovebird:
- Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung)
- Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Pakan dan Air Minum.
- Berikan Sayuran segar atau Buah.
- Penjemuran dapat dilakukan selama 30-60 menit/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung dikelompokkan agar dapat melihat burung sejenis.
- Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
- Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung lovebird lain.
- Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras,
boleh dimandikan bila perlu.
Kontrol Pakan, Air Minum, Sayuran segar. - Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
Penting
Variasi
pemberian sayuran segar dan Extra Fooding kunci keberhasilan dalam perawatan
burung lovebird.
-
Asinan harus selalu tersedia didalam sangkar.
-
Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam
perhari selama 4 hari dalam seminggu.
-
Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum
seminggu sekali saja.
Penanganan
apabila burung lovebird over birahi
-
Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya
pagi-siang dan sore
-
Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 15 menit/hari
saja
-
Waktu pengumbaran dibuat lebih sering dan lebih lama
Penanganan
burung lovebird kondisi drop
-
Penanganan apabila burung lovebird kondisinya drop
-
Perbanyak pemberian Sayuran segar dan Extra Fooding
-
Mandi dibuat 2 hari sekali saja
-
Lamanya penjemuran ditambah menjadi 60 menit/hari
>>>PENANGANAN LOVEBIRD UNTUK LOMBA
Perawatan lomba
sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada
tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang
diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba
yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.
Berikut ini
pola perawatan dan setelan lomba untuk burung lovebird:
-
H-3 sebelum lomba, tambahkan bijian Extra Fooding pada
campuran pakan bijiannya.
-
H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal
20 menit saja.
-
1 Jam sebelum di gantang lomba, berikan Kangkung
segar.
Penting
Sebaiknya,
mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung
lovebird lain.
Perawatan dan
setelan burung lovebird pasca lomba
Perawatan pasca
lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik
burung.
Berikut ini
pola perawatan dan setelan pasca lomba untuk burung lovebird:
-
Perawatan dan stelan pakan dikembalikan ke setelan
harian.
-
Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah
Lomba.
-
Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit
saja.
>>>Perawatan dan setelan lovebird mabung
Masa mabung
(moulting) merupakan masa yang sangat menuntut perhatian penghobi burung. Bulu
yang hilang dan digantikan selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25%
dari total protein yang ada di dalam tubuh burung. Inilah mengapa selama masa
mabung perlu ditambahkan juga protein sebesar seperempat total protein dalam
tubuh burung.
Bulu-bulu dan
selongsong bulu terdiri atas lebih dari 90% protein, khususnya protein yang
disebut keratins. Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh dan telur
serta memerlukan jumlah proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun
sel atau blok protein). Burung harus mengonsumsi makanan dengan kandungan asam
amino jenis ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai protein (keratin) khusus
bagi keperluan pertumbuhan bulu. Proses ini sangat penting bagi burung dan
tubuh burung harus bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk
membentuk bulu secara sempurna.
Ketika burung
mabung, mereka juga memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu baru. Keperluan
energi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, menyebabkan burung
harus mengonsumsi lebih banyak makanan selama meranggas untuk dapat
mempertahankan pertumbuhan bulu baru. Untuk diketahui saja, energi yang
diperlukan burung selama masa mabung sebesar dua setengah kali lebih banyak
ketimbang burung yang sedang memproduksi telur (lihat misalnya penjelasan pada
“Moulting in Bird” di situs vetafarm.com yang menjadi referensi utama untuk
tulisan mengenai masalah mabung ini).
Faktor-faktor
yang berpengaruh pada masa mabung tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena sangat
kompleks. Umur burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar hormon dan siklus
perkembangbiakan, semua menjadi faktor penentu bagi keberhasilan atau kegagalan
burung melewati masa mabung.
Hal yang paling
utama untuk diingat adalah bahwa pada saat burung mabung, Anda harus memberikan
suplai pakan yang cukup sehingga mereka bisa mengembangkan bulu-bulu sesempurna
mungkin.
Untuk
menyediakan protein yang diperlukan untuk peningkatan produksi bulu, Anda harus
meningkatkan asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin.
Protein seperti itu bisa ditemukan di dalam daging hewan. Daging dapat
diberikan kepada kebanyakan burung yang sedang mabung dalam jumlah kecil plus
pemberian suplemen makanan yang baik. Suplemen multivitamin dan multimineral
yang baik seharusnya mengandung berbagai vitamin dan mineral serta asam amino
untuk memungkinkan tumbuhnya bulu secara normal.
Meskipun pada
umumnya mabung berjalan normal, ada beberapa hal yang sering mengganggu masa
mabung burung, khususnya tumbuhnya bulu yang tidak merata atau bahkan ada bulu
yang tidak rontok (sekadar nyulam).
Penggangu
tersebut antara lain:
* Penyakit –
Penyakit yang disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease) dan virus
polyoma adalah penyakit paling umum yang menyebabkan burung kesulitan
memproduksi bulu. Psittacosis kronis, gangguan parasit dan infeksi bakteri pada
usus dapat pula menyebabkan bulu burung sulit tumbuh.
* Gizi buruk –
Sebagaimana digambarkan di atas, persyaratan untuk berlangsungnya produksi bulu
secara normal memang sangat banyak, dan karenanya makanan yang kurang gizi bisa
menyebabkan tumbuhnya bulu yang tidak berkualitas (mudah patah, mudah kusam,
melintir/ keriting dan sebagainya).
* Kimiawi –
penggunaan bahan kimiawi sering menyebabkan bulu tumbuh tidak sempurna atau
bahkan merusak bulu. Salah satu contohnya adalah zat pembasmi cacing pada
merpati yang dikenal sebagai Mebendazole. Bahan kimia ini akan menyebabkan bulu
burung melintir jika diberikan semasa burung mabung.
* Stres – Hal
ini terjadi terutama untuk burung yang disuapi/loloh dengan tangan manusia.
Tangan manusia menyebabkan bulu baru tidak bisa berkembang sempurna dan
sebagainya.
Apa yang perlu
Anda lakukan agar burung dapat memiliki bulu baru sebaik mungkin?
Pertama-tama menyingkirkan
segala cacing, kutu, mikroba pengganggu dan parasit lainnya.
Kedua, pastikan
tidak satu pun dari burung Anda menjadi pembawa virus bibit penyakit, misalnya
Polyoma.
Ketiga, berikan gizi yang
cukup selama burung meranggas/mabung dengan pakan yang bagus. Hanya saja perlu
diingat bahwa pakan yang bagus bukan berarti pakan yang banyak, sebab terlalu
banyak pakan yang hanya mengandung karbohidrat misalnya, hanya akan membuat
burung kekurangan gizi meski secara fisik terlihat gemuk.
Jika Anda telah
melakukan semua hal di atas dan masih mengalami masalah dengan kualitas bulu
Anda perlu berbicara dengan dokter hewan khusus burung.
Cara Smart
menggunakan BirdVit
Dalam kaitan
dengan persoalan mabung inilah disarankan kepada penghobi burung untuk
memberikan burung asupan tambahan, misalnya BirdMolting atau juga BirdVit untuk
burung yang sedang mabung. Cara ini lebih smart” sebab BirdVit adalah
multivitamin dan multimineral yang sangat diperlukan burung selama masa mabung.
- BirdVit mengandung hampir semua vitamin dan mineral yang diperlukan burung, seperti:
- Vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3.
- Zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate.
- Mineral utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt sulfate.
Dengan
demikian, selama kita menggunakan BirdVit untuk menangani burung mabung, maka
kita cukup memberikan porsi pakan seperti sediakala tanpa khawatir burung
kekurangan “energi masa mabung”. Sebab, memang benar energi yang diperlukan
burung ketika mabung bukanlah energi yang hanya akan mengumpul menjadi lemak
tetapi energi untuk pertumbuhan bulu seperti asam amino yang mengandung sulfur
seperti metionin dan sistin.
Pola prawatan
masa mabung:
Berikut ini
pola perawatan masa mabung:
- Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
- Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari.
- Pemberian porsi pakan tambahan diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Tambahkan biji-bijian bunga Matahari, Biji Kacang Hijau, dan variasikan pemberian sayuran segar dan buah.
- Berikan Multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
Lakukan
pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar.
Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita
inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara
burung dengan suara burung master.
>>>PENANGKARAN LOVEBIRD
Lovebird selain
memiliki warna bulu yang cantik alami, juga bisa menjadi penyanyi yang
menghibur Anda dan keluarga di rumah. Tidak heran jika popularitas lovebird
sepanjang tahun lalu meroket, mengimbangi murai batu, dan tahun ini diprediksi
bakal menjadi masa kejayaan lovebird. Luasnya peluang mutasi warna membuat para
penangkar seperti berlomba mencetak strain / varian lovebird terbaru, bahkan
sudah ada yang mengkombinasikan kualitas warna dan kualitas suara, misalnya
ngekek panjang. Berminat menjadi penangkar lovebird? Berikut ini tujuh bekal
yang mesti digembol agar bisa menjadi penangkar sukses.
Memang tidak
mudah untuk menjadi penangkar lovebird yang sukses. Sebab ketujuh bekal ini
mesti Anda miliki sekaligus, sehingga tidak lagi mengandalkan trial and
error, yang salah-salah malah bisa menguras isi dompet Anda. Ketujuh bekal
tersebut meliputi :
-
Pemahaman ilmu genetika
-
Seleksi induk jantan dan betina
-
Manajemen perkandangan
-
Manajemen reproduksi
-
Manajemen kesehatan
-
Problem penangkaran lovebird
1. Pemahaman ilmu
genetika
Beternak burung
eksotik seperti lovebird jelas berbeda dari burung berkicau pada umumnya. Sebab
daya tarik burung ini bukan sekadar suaranya, melainkan juga bulunya yang
warna-warni. Sebagaimana gelatik jawa dan gould amadine, ada ruang terbuka
lebar untuk Anda melakukan berbagai kemungkinan mutasi warna pada burung
lovebird.
Mutasi warna
hanya bisa Anda lakukan secara sadar, melalui perencanaan awal, bukan sekadar
mengikuti apa yang sudah dilakukan penangkar lain. Karena itu, setiap penangkar
lovebird idealnya menguasai ilmu genetika burung. Kalau pun tidak menguasai,
setidaknya memahami ilmu pewarisan gen tersebut.
Banyak faktor
yang menentukan dalam menghasilkan lovebird dengan mutasi warna tertentu. Ada
yang disebut dark factor (faktor gelap), dillute (melunturkan
warna pasangannya), single factor (faktor tunggal), dual factor
(faktor ganda), mutasi resesif, mutasi dominan, mutasi rangkai kelamin, split,
dan sebagainya.
Untungnya kita
hidup di rezim internet. Informasi begitu mudah diperoleh, meski kita mesti
memilah mana informasi yang benar dan asal-asalan. Untuk belajar ilmu genetika,
khususnya mutasi warna pada lovebird, silakan mampir ke africanlovebirdsociety.com/genetics/index.html,
atau bisa juga dari sumber lain yang bisa dipercaya.
Sekarang kita fokus ke seleksi induk secara umum,
dengan menitikberatkan pada kondisi fisik, dan untuk sementara kita
kesampingkan dulu aspek warna :
- Burung harus dalam keadaan sehat, dan tidak memiliki cacat di bagian tubuhnya. Burung sehat ditandai dengan gerakan yang lincah, tidak nyekukruk, dan nafsu makannya bagus. Bola matanya besar, bersih, dan bersinar.
- Kepala besar, yang menandakan burung tersebut mempunyai mental tempur yang baik.
- Pangkal paruhnya lebar, tebal, besar, panjang, dan terlihat kokoh.
- Postur badan sedang, dengan panjang leher, badan, ekor, dan kaki yang serasi. Jangan memilih burung yang berleher dan berbadan pendek.
- Bagian dadanya lebar, sayap mengepit rapat, dan kaki mencengkram kuat.
- Pilihlah lovebird dengan kaki besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
- Leher panjang padat berisi, yang menandakan power suaranya maksimal.
Umur ideal
indukan
Dalam seleksi
indukan, perlu juga kita mengetahi umur burung. Umur ideal lovebird yang siap
ditangkarkan adalah 7-8 bulan, meski burung betina sudah bisa bertelur pada
umur 5-6 bulan. Induk terlalu muda biasanya belum berpengalaman, bahkan organ
reproduksinya belum sempurna, sehingga banyak kasus telur tak mau keluar,
infertil, telur yang ditinggalkan induknya, daya tetas rendah, piyik mati di
dalam telur, atau mati begitu menetas.
Secara
teoritis, lovebird masih bisa bertelur hingga umur 5 tahun atau lebih. Tapi
karena bisnis Anda adalah berjualan anakan lovebird, baik masih muda maupun
dewasa, maka kualitas anakan mesti dijaga sungguh-sungguh dalam rangka
membangun kepercayaan pelanggan. Karena itulah, umur reproduksi burung perlu
dibatasi hingga 3-4 tahun saja, sehingga anak yang dihasilkan tetap terjaga
kualitasnya.
Indukan standar
atau hasil mutasi?
Untuk memilih
dan membeli induk lovebird dengan warna tertentu, semuanya tergantung dari
keinginan dan kemampuan finansial masing-masing. Apalagi sekarang ini sudah
banyak lovebird yang mengalami mutasi warna yang menarik, mulai dari yang polos
seperti albino, lutino, hingga yang berwarna-warni dengan harga yang jauh lebih
mahal daripada lovebird standar, misalnya peachface lovebird yang
dominan hijau.
Di sini Anda
bisa memutuskan sejak awal, apakah membeli beberapa calon induk yang standar
sehingga bisa dikawinsilangkan untuk menghasilkan mutasi warna tertentu.
Pilihan ini bisa menghemat biaya, namun dengan persyaratan berat: menguasai
atau memahami ilmu genetika.
Sebaliknya,
jika memilih membeli lovebird yang sudah mengalami mutasi warna, tetapi tanpa
dibekali ilmu genetika yang memadai, banyak keturunan / filial pertama (F1)
yang lahir dengan warna yang tidak diduga-duga. Ini karena kita sekadar trial
and error, tidak membuat perencanaan mau mencetak warna apa. Tidak semua
hasil trial and error jelek, bahkan terkadang bisa sangat menari, tetapi
kalau perbandingan antara yang bagus dan jelek sekitar 10 : 90, misalnya, Anda
pasti akan mengalami kerugian.
Anakan yang
jelek tidak bisa dijual, sedangkan anakan yang bagus harus dijual mahal untuk
menutupi kerugian akibat F1 yang jelek tersebut. Padahal, Anda mesti bersaing
soal harga dengan para penangkar lainnya. Jadi, jangan segan-segan untuk
belajar ilmu genetika, meski hanya dalam tataran praktis dan mencakup lovebird
saja.
Fokus ke warna,
suara, atau keduanya?
Pilihan ini
juga tergantung kepada tujuan usaha penangkaran Anda. Apakah sekadar ingin
menjual burung muda dengan kualitas standar, atau ingin menjual burung muda /
dewasa yang potensi suaranya berkualitas jawara. Apakah Anda ingin menjadi
penangkar biasa, atau dikenal sebagai pencetak lovebird jawara.
Ya, semua ini
tergantung dari orientasi usaha masing-masing. Untuk langkah awal, penangkar
pemula lebih disarankan menekuni orientasi pertama dulu: menjual burung muda
dengan kualitas standar. Kelak, apabila sudah mahir, baru memasuki orientasi
kedua, sebagai pencetak lovebird jawara, sebagaimana dialami Om Dwi Wahyudi (DT
Bird Farm Jogja), yang sejumlah produk tangkarannya moncer di berbagai lomba.
Saat ini banyak
penangkar yang mencari indukan jawara, misalnya indukan yang mempunyai suara
ngekek panjang, dengan harapan bisa menurun pada keturunannya.Sebenarnya suara
ngekek panjang bisa dilatih, sehingga bukan merupakan sifat yang diwariskan
kepada keturunannya. Namun khusus volume (keras dan lirih), sebagian besar
merupakan sifat atau karakter dasar lovebird yang diperoleh dari salah satu
atau kedua induknya.
Berbeda dari
sebagian besar burung berkicau, lovebird betina pun bisa memiliki kicauan bagus
dan sering dilombakan, bahkan banyak juga yang menang. Dengan demikian, pola
pewarisan gen pada unggas yang umumnya bersifat criss-cross inheritance (F1
betina lebih banyak mewarisi sifat bapaknya, dan F1 jantan lebih banyak
mewarisi sifat ibunya) boleh diabaikan. Artinya, baik betina maupun jantan yang
punya darah jawara bisa menghasilkan anakan berkualitas pula, tidak peduli
apakah anakan itu jantan atau betina.
3.
Manajemen perkandangan
Ketika Anda
memutuskan ingin menjadi penangkar lovebird, maka saat itu juga harus
ditanamkan pada diri sendiri bahwa Anda menjadi tulang-punggung semua kebutuhan
lovebird, mulai dari penyediaan kandang yang nyaman, pakan berkualitas, hingga
pencegahan dan pengobatan penyakit. Dan, semua kegiatan mesti dilakukan di
dalam kandang, termasuk istirahat, tidur, makan, dan aktivitas lainnya.
Kesadaran
seperti itu akan membuat Anda untuk selalu memperhatikan manajemen perkandangan
dengan sebaik-baiknya, dimulai dari penentuan lokasi kandang, desain /
konstruksi kandang, penyediaan kandang karantina bagi burung yang sakit, dan
sebagainya.
Beberapa
persyaratan yang mesti diperhatikan dalam penentuan lokasi kandang penangkaran
antara lain :
- Usahakan lokasinya nyaman dan tenang, dalam arti tidak terlalu bising oleh suara kendaraan bermotor, mesin bengkel, pabrik, dan polusi suara lainnya.
- Lokasi bersih dari polusi udara berlebihan. Misal, jangan dekat pabrik batu bata yang proses produksinya selalu disertai pembakaran batu bata, usaha pengasapan ikan, dan sebagainya.
- Aman dari gangguan keamanan.
- Mohon izin kepada tetangga sebelah atau depan (kalau perlu minta persetujuan tertulis, semacam izin HO), agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.
Lingkungan
kandang merupakan faktor yang sama pentingnya dengan faktor genetik
(keturunan). Sebagus apapun kualitas induk lovebird, yentu tidak bisa
menjalankan tugas reproduksinya secara maksimal, ketika setiap hari mendengar
suara bising, kandangnya dilewati asap, dan sebagainya. Lingkungan yang tidak
mendukung bisa membuat burung sulit berjodoh, tak mau kawin (sehingga telurnya
gabuk / infertil), burung menjadi agresif, dan sebagainya.
Dalam
penangkaran lovebird, banyak tersedia model kandang seperti terlihat pada
gambar di bawah ini.
Apapun
modelnya, yang penting sesuai dengan karakter dan sifat burung lovebird yang
senang menggigit dan memanjat. Jadi, penggunaan kandang yang terbuat dari
jeruji bambu sangat tidak direkomendasikan, karena bisa melukai burung saat
memanjat dan rentan lepas karena bambu bisa dirusaknya. Penggunaan kandang
berjeruji kawat atau besi bisa memberikan keamanan dan kenyamanan bagi burung.
Adapun ukuran
kandang disesuaikan dengan jumlah burung yang ditangkarkan. Jika ingin
menangkarkan burung dalam jumlah besar, bisa menggunakan kandang koloni dengan
ukuran lebih luas. Kalau sepasang, sebaiknya menggunakan kandang soliter atau
kandang ternak yang biasa.
4.
Manajemen reproduksi
Manajemen
reproduksi sebenarnya meliputi berbagai aspek, mulai dari proses penjodohan,
penyediaan kotak sarang, kontrol perkawinan dan pengeraman, serta pemeliharaan
piyik hingga disapih. Di sini hanya akan dijelaskan dua aspek saja, yaitu
proses penjodohan dan penyediaan kotak sarang. Sedangkan aspek lainnya lebih
bersifat pengontrolan.
Proses penjodohan
Burung yang
disiapkan untuk perjodohan ini bisa menggunakan burung yang berusia di atas 7-8
bulan, agar proses bisa berjalan sempurna dan cepat, karena kedua burung sudah
dalam kondisi birahi. Apabila Anda membeli sepasang lovebird yang sudah
berjodoh, tentu tak diperlukan penjodohan lagi, langsung dipindah ke kandang
penangkaran.
Sebaliknya,
jika calon induk belum berjodoh, proses penjodohkan yang lazim dilakukan adalah
menyatukan induk jantan dan induk betina dalam kandang penjodohan.
Selama berada
dalam kandang penjodohan dan penangkaran, induk betina dan induk jantan diberi
pakan seperti biasa (lihat Manajemen Pakan), dan ditambah suplemen
khusus BirdMature untuk meningkatkan persentase telur fertil,
meningkatkan daya tetas, dan menguatkan piyik usai menetas.
Silakan diamati
perilaku induk jantan dan induk betina di kandang penjodohan, sampai terlihat
beberapa tanda berikut ini:
- Kedua burung bertengger berdampingan sepanjang hari.
- Kedua burung saling menyuapi atau meloloh. Biasanya burung jantan akan memuntahkan makanan, lalu diberikan kepada pasangannya.
- Burung jantan selalu berusaha di belakang betinanya. Ini menandakan ia sudah kebelet kawin.
- Burung betina mulai membuka sayapnya, kemudian burung jantan naik ke punggung betina, dan terjadilah perkawinan.
Jika Anda
melihat salah satu atau beberapa tanda-tanda di atas, khususnya dua tanda
terakhir, maka inilah saatnya memindahkan mereka ke dalam kandang penangkaran.
Apabila penjodohan dilakukan langsung di kandang penangkaran, ya tidak perlu
lagi memindahkan mereka.
Menyiapkan
kotak sarang
Di dalam
kandang penangkaran, Anda harus menyiapkan kotak sarang. Burung paruh bengkok
umumnya bertelur dan mengerami telurnya dengan memanfaatkan lubang pepohonan
sebagai sarangnya. Karena itu, kotak sarang diusahakan memiliki desain yang
mirip dengan kondisi di alam bebas, yaitu ada lubang kecil sebagai jalan
masuk-keluar lovebird ke atau dari sarangnya. Kotak sarang ini bisa dibuat dari
bahan kayu berbentuk segi empat, dengan diameter lubang pintu sekitar 3 inci
(7,5 cm).
Dalam sarang
ini disediakan juga bahan-bahan untuk membuat sarangnya, misalnya serbuk bekas
gergaji, kulit jagung, dan potongan kertas koran. Penempatannya bisa
disesuaikan dengan kondisi kandang yang digunakan.
MENYOBEK KERTAS
DAN MENYELIPKAN DI BAWAH SAYAP ADALAH CIRI LOVEBIRD MAU MEMBUAT SARANG
Setelah semuanya disiapkan dengan matang, dan burung
betina sudah mulai memunguti potongan kertas dan diselipkan di balik sayapnya,
maka ia akan mulai memasuki kotak sarang untuk membenahi tempatnya bertelur.
Secara umum, induk betina lovebird akan bertelur
sebanyak 5-12 butir telur, kemudian mengerami telurnya selama 23 hari. Jika
piyik sudah menetas, Anda bisa memutuskan apakah menyerahkan pengasuhan piyik
kepada induknya sampai burung bisa terbang dan mencari makanan sendiri, atau
langsung disapih sejak dini.
Jika disapih sejak dini, Anda bisa mengambil piyikan
saat berumur 7 hari.
5.
Manajemen pakan
Selama proses
penangkaran, pasangan lovebird hendaknya diberikan makanan yang berprotein
tinggi untuk menunjang proses reproduksinya. Pemberian pakan yang tepat juga
berguna untuk menjaga kondisi kesehatan indukan selama mengerami telur hingga
merawat anak-anaknya.
Pakan yang
lazim diberikan dalam penangkaran lovebird antara lain kangkung, biji bunga
matahari, jagung muda, biji-bijian, dan buah-buahan. Buah dan sayuran sangat
diperlukan untuk menjamin kebugaran fisik kedua induk yang sedang menjalani
proses perkembangbiakan.
Sesekali burung
juga bisa disediakan menu spesial seperti eggfood yang kaya protein, serta
jangan lupa BirdMature untuk meningkatkan persentase telur yang subur,
meningkatkan jumlah telur yang menetas, dan mengurangi kemungkinan embrio mati
di dalam telur, serta menguatkan kondisi piyik usai menetas hingga disapih.
6.
Manajemen kesehatan
Tak seorang pun
penangkar yang menghendaki burungnya sakit, baik burung induk, anakan, burung
muda, maupun burung dewasa siap jual. Tetapi siapa yang bisa menjamin bahwa
burung selalu sehat? Bahkan kita pun tak pernah tahu kapan akan sakit, dan
berapa lama waktu dibutuhkan untuk sembuh dari penyakit itu.
Karena itu,
upaya ikhtiar tetap tidak boleh diabaikan. Sebagai penangkar, Anda dianjurkan
untuk memiliki kandang karantina, baik membeli di toko burung atau membuat
sendiri. Bagaimana cara membuat kandang karantina.
Untuk
penangkaran, seperti dijelaskan di atas, siapkan suplemen khusus untuk
menunjang fungsi reproduksi burung seperti BirdMature, EstroBird,
dan TestoBird. Sediakan dalam kotak P3K dan disimpan di dekat kandang
penangkaran (misalnya di ruang tamu).
Untuk
penanganan burung bermasalah, dalam hal ini stok burung yang belum terjual,
namun tidak berkaitan dengan suara, siapkan beberapa obat / suplemen seperti BirdFresh,
BirdMineral, dan BirdFine.
Jika Anda
sering menjual lovebird yang sudah jadi (sudah dimaster), dan mengalami problem
macet bunyi, mabung tidak tuntas, dan drop mental, siapkan dalam kotak P3K
beberapa obat seperti BirdMolt-Pre, BirdMolt-Post, BirdShout, dan TestoBirdBooster:
Nah, khusus
untuk burung yang sakit dan harus masuk kandang karantina, baik piyik, burung
muda, burung dewasa, dan burung indukan, sediakan kotak P3K di dekat kandang
karantina, terdiri atas beberapa obat vital berikut ini :
- BirdFirstAid: Pertolongan pertama burung sakit, pemulihan sakit, menjaga burung dari kemungkinan sakit atau stres selama pergantian musim dan perpindahan, dll.
- BirdCream: Untuk kaki berkerak, berjamur, bengkak, luka lama dan baru
- BirdBlown: Anti mata berair, diare dan gangguan pencernaan lain
- BirdSlim: Anti-gemuk, mengembalikan kondisi loyo pasca mabung, pasca sakit, drop pasca lomba, kurang ngotot berkicau.
- BirdTwitter: Serak, sesak nafas dan macet bunyi karena gangguan pernafasan.
- StopSnot: Mengatasi snot, mata berair, CRD, berak kapur.
- KitolotPlus: Mengatasi katarak akibat penyakit degeneratif dan penurunan daya tahan tubuh, peradangan mata karena snot, infeksi, mata bengkak dan mata berair.
- AscariStop: Obat cacing untuk berbagai jenis cacing penyebab burung macet bunyi, kurus, mudah terserang penyakit lain.
- FreshAves: Obat anti-kutu, tungau, semut, dan parasit yang berkembang di luar tubuh, yang membuat burung suka mematuk bulunya sendiri, dan bulu terlihat kusam.
- BirdVit: Multivitamin lengkap untuk mengatasi burung bakalan yang baru dibeli, burung pucat, nyekukruk, bulu mekar, tidak gacor, sakit-sakitan, kurang power, mental lemah, turun tangkringan ketika ditrek, bulu mudah rontok, dll.
7.
Problem penangkaran lovebird
Kadang dalam
penangkaran lovebird muncul beberapa masalah di luar dugaan kita, misalnya
burung yang tidak mau bertelur, atau burung yang tidak mau meloloh
anak-anaknya.
Burung yang tidak mau bertelur
Burung betina
yang tidak mau bertelur bisa disebabkan beberapa kemungkinan, seperti kotak
sarang atau glodok ditempatkan pada posisi yang tidak disukai burung, merasa
kurang nyaman, atau banyak binatang pengganggu seperti cicak, tikus, kucing,
atau karena tempatnya yang kotor.
Dari segi
makanan, biasanya burung jarang diberikan sayuran seperti kangkung atau jagung
muda sebagai makanan utama sehari-hari selama masa berkembang biak tersebut.
Kemungkinan
lain adalah burung masih muda dan belum memiliki pengalaman sehingga ia belum
dalam kondisi birahi yang cukup untuk masalah ini bisa segera diganti dengan
burung betina yang sudah cukup umur.
Silakan
diperiksa satu persatu penyebabnya, untuk kemudian dicarikan solusinya. Hanya
Anda yang paling tahu soal penyebabnya, karena Anda yang berada di kandang
penangkaran.
Indukan tidak mau meloloh anaknya
Indukan yang
tidak mau meloloh anaknya biasanya karena birahinya kembali meningkat. Dalam
kasus ini, biasanya induk betina akan segera bertelur lagi, sehingga anaknya
tidak diloloh. Banyak kasus yang lebih heboh, di mana induk malah membuang
anaknya dari sarangnya.
Jika hal itu
terjadi, maka solusi terbaik adalah memisahkan anakan dari induknya, dan
dilakukan pelolohan secara manual oleh Anda melalui handfeeding.
Pemberian makanan bisa dilakukan setiap 2-3 jam sekali. Setelah berumur sekitar 4 minggu, anakan sudah bisa diberi makanan aslinya seperti biji-bijian, jagung muda, buah atau sayuran seperti kangkung.
Pemberian makanan bisa dilakukan setiap 2-3 jam sekali. Setelah berumur sekitar 4 minggu, anakan sudah bisa diberi makanan aslinya seperti biji-bijian, jagung muda, buah atau sayuran seperti kangkung.
Masih banyak
sebenarnya problem yang sering dihadapi penangkar lovebird, dan sebagian sudah
ditulis dalam artikel tersendiri, misalnya
>>>PROBLEM UTAMA LOVEBIRD
- Makan bulu: Lovebird suka mencabut bulu sendiri jika kekurangan mineral, atau kena kutu atau terlalu birahi. Untuk kekurangan mineral atasi dengan BirdMineral, kutu dengan FreshAves dan /atau BirdFresh dan jika terlalu birahi bisa dikawinkan dengan pasangan lain jenis, perbanyak mandi dan kurangi makanan berprotein tinggi seperti jagung dan biji bunga matahari.
- Kurang gacor: Untuk lovebird yang kurang gacor, silakan simak artikel berjudul “Membuat lovebird gacor”.
- Kenan penyakit mata akibat snot. Silakan simak artikel berjudul “Lovebird dan penyakit snot”