>>>PENGENALAN
PENYAKIT MELALUI FACES, URINE DAN URET
>>>PERTOLONGAN PERTAMA PADA BURUNG SAKIT
Seperti juga pada kesehatan manusia, pertolongan pertama perlu pula
dilakukan terhadap burung yang sakit akibat terluka atau bila burung
menunjukkan gejala akan terserang suatu penyakit. Untuk itu, perlu disiapkan
beberapa peralatan di dalam sebuah kotak khusus. Peralatan itu antara lain
sebagai berikut: (Tabel 2)
TABEL 2. BAHAN DAN ALAT DALAM TINDAKAN PERTOLONGAN BESERTA FUNGSINYA
Selain itu, diperlukan juga lampu penghangat berupa sebuah lampu pijar
(bohlam) berkapasitas 40—60 watt atau sebuah lampu infra merah. Jika burung
peliharaan menunjukkan gejala sakit maka dapat langsung diberikan pertolongan
sementara sebelum dibawa ke dokter hewan. Tindakan pertolongan ini meliputi
beberapa hal.
1. Memberikan kehangatan pada tubuh burung
Burung yang sakit diisolasi, dipisahkan dari burung lain yang sehat. Burung
itu dimasukkan ke dalam sebuah sangkar yang telah diberi alas koran. Disediakan
sedikit minum. Berikan kehangatan pada tubuh si burung melalui lampu pijar
berkapasitas 60 watt. Untuk mengurangi sinar dari lampu dapat diberikan
penghalang berupa kain atau kertas. Perlu diperhatikan agar bahan penghalang
sinar lampu ini tidak mudah terbakar, suhunya pun sebaiknya tidak melebihi 37°
C.
2. Memberikan pakan ekstra
Berikanlah pakan ekstra yang mempunyai kandungan gizi tinggi, seperti kroto
basah, madu, susu, daging, atau hati tergantung pada jenis burungnya. Pakan ini
diberikan dalam bentuk bubur (jus). Jika burung menolak untuk makan sendiri
maka harus dipaksakan, dicekokkan langsung ke mulutnya dengan memakai alat
spuit. Hal ini sebaiknya dilakukan dengan hati hati agar tidak salah memasukkan
pakan ini ke saluran pernapasan.
3. Memberikan minuman
Burung yang sedang sakit akan jarang minum. Padahal, pada saat sakit burung
akan lebih banyak buang air dengan kondisi feses yang lebih encer sehingga
dapat menyebabkan dehidrasi (hilangnya cairan tubuh). Keadaan seperti ini dapat
diatasi dengan cara memberikan pakan yang banyak mengandung air, misalnya buah
pepaya. Dengan cara ini maka bahaya dehidrasi dapat diperkecil.
4. Memberikan ketenangan
Burung yang sakit juga membutuhkan ketenangan lingkungan. Dengan lingkungan
yang tenang maka bahaya stres dapat diperkecil
karena stres akan memperburuk kondisi tubuh burung. Sebaiknya dihindari
pandangan dan suara manusia, burung, hewan lain, atau benda apa pun yang dapat
menimbulkan gangguan pada burung yang sakit.
>>>PENYAKIT BURUNG
Penyakit burung dan pengobatannya
|
|||||
No
|
Gejala
|
Nama dan
penyebab
|
Keterangan
|
||
Penyakit karena kekurangan asupan pakan yang
seimbang
|
|||||
1
|
Pertumbuhan terhambat, rabun senja, mata menjadi
sakit (xeropthalmia), kulit dan bulu menjadi kasar, gangguan reproduksi,
persendian membengkak dan kaku. Jika kondisi parah akan timbul kebutaan
|
Avitaminosis A/ Kekurangan vitamin A
|
|||
2
|
Nafsu makan hilang; tubuh kurus, otot lemah, terjadi
degenerative syarat tubuh, dan kelumpuhan
|
Polyneuritis/ Kekurangan tiamin (Vitamin B1)
|
Burung terkena polyneuritis jangan diberi pakan mengandung
thiaminase, seperti ikan mentah
|
||
3
|
Tumbuh lambat, terjadi sindrome curled toe paralysis
(anak burung berjalan pada persendian tarsonuta tarsus dan jari-jarinya
melekuk ke dalam), kelumpuhan kaki dan daya tetas telur menurun.
|
Paralysis/Kekurangan riboflavin (vitamin B2)
|
|||
4
|
Bulu rontok, pertumbuhan lambat, kulit bersisik dan daya
tetas telur turun.
|
Avitaminosis B5/Kekurangan vitamin B5 (asam pantotenat).
|
|||
5
|
Pertumbuhan lambat, ada kutil di jari-jari dan kaki,
gemetaran, gerakan badan tak terkoordinasi.
|
Dermatitis/Kekurangan B6 atau piridoksin.
|
|||
6
|
Gejala: Pertumbuhan lambat, pertumbuhan bulu jelek,
daya tetas telur rendah.
|
Avitaminosis B12/ Kekurangan vitamin B12
|
|||
7
|
Selaput lender mulut membengkak, berdarah dan
luka-luka; tulang lemah; kapiler darah mudah pecah
|
Avitaminosis C/Kekurangan Vit C
|
|||
8
|
Tumbuh lambat; tulang kaki dan dada membengkak;
paruh lunak dan kulit telur tipis.
|
Rachitis/ Kekurangan vitamin D dan kalsium
|
|||
9
|
Tumbuh lambat; kegagalan reproduksi; gangguan
jantung; tidak bias berjalan atau berdiri secara normal; lumpuh; alami
enchephalomalica: penyakit dari otak yang menyebabkan burung berputar-putar
ke belakang atau lari ke belakang, ke samping, atau berjungkir balik
|
Perosis (Avitaminosis E)/ Kekurangan Tokoferol (Vitamin E)
|
|||
10
|
Mudah terluka, alami pendarahan; pembuluh kapiler
mudfah rusak dan/ atau pecah
|
Hemorraghi/Kurang vitamin K
|
|||
Penyakit karena defisiensi mineral
|
|||||
1
|
Kelainan tulang; pembesaran persendian; kelumpuhan
dan pelunakan tulang tua
|
Demine – ralisasi tulang/Kekurangan Ca (Kalsium)
|
|||
2
|
Timbul rachitis dan osteomalacia; pica atau kelainan
nafsu makan, suka makan tanah, tulang atau kayu; kelemahan otot dan kekuan
persendian
|
Kekurangan P/Kekurangan P (phosphor)
|
|||
3
|
Kejang-kejang; sempoyongan
|
Tetany (Kekurangan Mg) / Kekurangan Mg (Magnesium)
|
|||
4
|
Tumbuh terganggu; lemah; mudah kena tetanus yang
diikuti kematian
|
Defisiensi K (Kalium)/ Kekurangan Kalium
|
|||
5
|
Kekurangan NaCl (garam dapur)
|
Penurunan berat badan akibat penurunan konsumsi makanan/ Kekurangan garam
dapur
|
Memberikan garam dapur dalam bentuk batangan merupakan langkah tepat.
Pemberian NaCl tidak lebih dari 2% dari total pakan.
|
||
Penyakit karena protozoa
|
|||||
1
|
Kotoran warna merah; diare berdarah yang berlanjut
ke kematian
|
Koksidiosis/berak darah/ Disebabkan serangan Eimeria sp
|
|||
Penyakit karena bakteri
|
|||||
1
|
Kotoran putih seperti kapur. burung lesu
|
Pullorum/ berak kapur/Bakteri Salmonella pullorum
|
|||
2
|
Kotoran encer tidak wajar; burung lesu, nyekukruk
|
Enteritis/ Bakteri Salmonella pullorum dan Escherichia
|
|||
Penyakit karena virus
|
|||||
1
|
-Suhu naik; demam; nafsu makan turun;-lesu lemah;
muncul gejala kena flu, ingus keluar dan bersin-bersin
|
Psittacosis/ Virus Miyaga- wanella psittaci
|
|||
2
|
Nafsu makan turun;-lesu; juga muncul gejala kena
flu, ingus keluar dan bersin-bersin
|
Sinusitis atau coryza/ Virus mycoplasma dan chlamydia
|
|||
Penyakit karena jamur
|
|||||
1
|
-Sulit bernafas; serak, suara bahkan sampai hilang, paruh membuka,-
lemah, lesu-nafsu makan turun;-menjulurkan leher
|
Aspergilosis/ Makanan dan tempat yang ditumbuhi aspergillus
fumigatus
|
|||
2
|
-Lesu, bulu kusam, bagian mulut yang terinfeksi jika
dibuka terdapat selaput berwarna putih kekuningan; sesak nafas.-nafsu makan
turun.
|
Makanan tercemar jamur Candida albicans. Jamur bisa menyebar sampai ke
air sac (kantung udara).
|
|||
Penyakit karena parasit
|
|||||
1
|
- Bulu rusak;- Burung gelisah- Suka mematuki bulu
sendiri- Kanibal sesamanya;- Macet berkicau; -Berkicau tidak los suaranya
|
Ektoparasit (parasit yang menyerang dari luar)/Bermacam
jenis kutu dan tungau
|
|||
2.
|
Lesu, nafsu makan turun, berat badan turun; bulu
kusam’ bulu rontok belum waktunya
|
Endoparasit (serangan dari dalam)/ Sejumlah jenis cacing “Jenis-jenis cacing
pengganggu burung”
|
|||
Penyakit karena stres
|
|||||
Stres sebenarnya bukan penyakit tetapi burung
terlihat ketakutan, atau diam tak bergerak, tidak mau makan dsb
|
Stes bisa disebabkan karena perkelahian, pengang-kutan, penangkapan dll.
|
>>>JENIS-JENIS CACING PENGGANGGU BURUNG
Berbagai jenis cacing beserta akibat yang ditimbulkannya sering kali
ditemukan di dalam tubuh burung. Di antaranya yang banyak dijumpai adalah
cacing tenggorokan (Syngamus trachea), cacing rambut (Capillaria sp.),
cacing gelang (Ascaridia sp.), dan cacing pita (Cestoda).
1) Cacing tenggorokan
Gejala: Burung tampak batuk-batuk, bersin, dan menggoyang-goyangkan kepala
sambil menghilangkan lendir yang keluar dari lubang hidungnya.
Penyebab: Penyakit ini disebabkan parasit cacing tenggorokan. Cacing ini
hidup di daerah tenggorokan yang dapat menyumbat saluran pernapasan sehingga
dapat menyebabkan kematian.
2) Cacing rambut
Gejala: Tidak ada gejala yang khas. Gejala yang tampak hanyalah burung
menderita diare. Namun, jika seekor burung terkena maka akan menjalar dengan
cepat kepada seluruh penghuni sangkar tersebut sampai akhir-nya dapat mematikan
seluruh isi sangkar tersebut.
Penyebab: Penyakit ini disebabkan oleh serangan cacing rambut. Infeksi
cacing dapat melalui pakan, minuman, dan tanah yang tercemar oleh telur cacing.
Di dalam tubuh inang, cacing hidup pada selaput mukosa usus yang menyerap sari
makan melalui darah burung yang dihisapnya.
3) Cacing gelang
Gejala: Serangan cacing ini tidak menimbulkan gejala yang khas. Akibat
serangan cacing ini dapat menimbulkan penyakit kurang darah (anemia) dan
keracunannya pada burung inang oleh ekskresi buangan dari parasit. Demikian
juga kebiasaan cacing ini menggerombol pada satu tempat dapat menyebabkan
tersumbatnya usus sehingga berakibat burung inang mati.
Penyebab: Cacing gelang menjadi penyebab sakitnya burung-burung dari suku
paruh bengkok, merpati, dan unggas.
Tanah yang terinfeksi cacing dapat dikeduk bagian atasnya kemudian
diberikan kapur pertanian serta disemprot dengan larutan desinfektan, seperti
FreshAves.
4) Cacing pita
Gejala: Cestodiosis dapat disebabkan oleh berbagai jenis cacing pita,
se-perti Davainea proglottina, Raillietina sp., Amoebotaenia
sphenoides, dan Choanotaenia infundibulum. Gejala umum yang tampak
pada burung yang terserang cestodiosis adalah lesu, pucat, kurus, anoreksia
(tidak mau makan), sedikit diare. Cestodiosis davainea dapat menye-babkan
burung tampak selalu membuka paruhnya seperti kehausan, sedangkan cestodiosis
raillietina dapat menyebabkan bulu burung men-jadi kasar.
Penyebab penyakit ini adalah cacing pita. Cacing pita yang terpendek adalah
Davainea proglottina (0,5 mm—3 mm) dan yang terpanjang adalah Raillietina
tetragona dan R. echinobothrida (25 cm).
Selain pengobatan terhadap cacing, upaya pencegahan juga perlu dilakukan.
Hewan perantaranya yaitu lalat dan siput darat perlu dibasmi. Hewan ini dapat
menularkan telur-telur cacing yang dimakan pada inangnya, yaitu unggas dan
burung.
>>>PENCEGAHAN AGAR BURUNG TIDAK SAKIT
“Lebih baik mencegah daripada mengobati” adalah ungkapan yang juga berlaku
di dalam dunia kesehatan burung. tJngkapan itu menjadi penting karena
pengobatan pada burung lebih sulit daripada mamalia. Hal ini berkaitan dengan
masih jarangnya penelitian mengenai kesehatan burung, terutama untuk burung liar,
sehingga belum dapat ditentukan jenis obat yang cocok dan dosis yang tepat bagi
setiap jenis burung. Oleh karena itu, ketentuan untuk pengobatan burung masih
menggunakan ukuran standar yang berlaku pada ayam, yang proporsinya cukup
berbeda dengan burung-burung peliharaan yang umumnya berasal dari alam liar.
Secara umum, beberapa hal berikut perlu diperhatikan dalam perawatan dan
kesehatan burung.
1.
Burung harus dijauhkan dari kondisi-kondisi penyebab
stres, misalnya populasi yang terlalu padat di dalam sangkar atau kemungkinan
ada burung yang terlalu dominan.
2.
Sangkar dijaga supaya tikus dan burung gereja tidak
sampai masuk ke dalamnya. Oleh karena itu, ukuran kawat sangkar harus cukup
rapat, spasi tidak lebih dari 2 cm.
3.
Burung harus dihindarkan dari kondisi alam atau cuaca
yang terlalu ekstrem, seperti kepanasan atau kedinginan.
4.
Suplemen vitamin dan mineral harus diberikan secara
teratur pada pakannya.
5.
Kebersihan sangkar serta tempat pakan dan minum harus
selalu terjaga.
6.
Pakan yang diberikan harus dalam kondisi baik.
7.
Kondisi burung diperiksa sekurang-kurangnya dua kali
sehari, pada pagi dan sore hari.
>>>KASUS PENYAKIT UMUM SAAT INI DAN CARA PENANGANANNYA
1. BURUNG MAKAN BULU SENDIRI
Ada beberapa kemungkinan burung matukin bulu sendiri.
Perilaku mematuki bulu sendiri ada yang normal dan tidak normal.
1. Perilaku yang normal biasanya dilakukan sehabis mandi atau ketika burung ingin mandi dalam rangka berhias diri dan merapikan bulu-bulunya. Bulu yang tidak sehat atau patah-patah biasanya secara naluriah akan dibuang burung dengan cara mencabutnya.
1. Perilaku yang normal biasanya dilakukan sehabis mandi atau ketika burung ingin mandi dalam rangka berhias diri dan merapikan bulu-bulunya. Bulu yang tidak sehat atau patah-patah biasanya secara naluriah akan dibuang burung dengan cara mencabutnya.
2. Perilaku yang tidak normal. Hal ini akan menyebabkan burung botak-botak
karena berlebihan. Hal ini disebabkan banyak kemungkinan.
a. Anda menempatkan burung barangkali di tempat yang terlalu kering
udaranya. Cobalah dua hari sekali terutama pada waktu udara panas, burung
disirami air bersih dengan menggunakan hand sprayer. Semprotkanlah pada burung
dan sekitar kurungannya, tetapi jangan sampai burung ketakutan. Jadi
penyemprotan dilakukan pelan-pelan dengan semprotan halus seakan-akan air hujan
sepoi-sepoi basah.
b. Mungkin burung tersebut kekurangan suatu macam vitamin dan mineral, juga
mineral oil. Pemberian vitamin dapat dilakukan dengan memasukkan ke dalam pakan
atau air minum burung tergantung bentuk vitamin dan mineral yang diberikan.
c. Mungkin karena adanya ektoparasit, yaitu kutu mite dan flea. Untuk
mengatasinya coba semprot dengan hati-hati menggunakan insketisida yang bahan
aktifnya pyrethrine.
d. Barangkali kandang kurang ventilasi dan sinar matahari. Upayakan untuk
memperbaiki ventilasi dan pemasukan sinar ultarviolet.
2. KAKI BERKERAK, BENGKAK KENA CACAR
Benjolan seperti daging tumbuh, baik besar atau kecil, kasar (berkeropeng)
maupun halus, sering kita jumpai pada bagian tubuh burung dan merpati. Kalau
Anda menemui hal seperti, baik di ruas kaki, muka, dekat paruh, dan beberapa
bagian lain yang terbuka, atau bahkan di dalam mulut burung, tidak perlu panik
meski harus segera melakukan tindakan pengobatan.
Pada burung kenari misalnya, sering tumbuh daging sebesar jewawut di
sekitar paruh dan atau sekitar matanya. Pada burung merpati misalnya, sering
kita jumpai bejolan daging tumbuh di dekat dubur, di sekitar paruh bahkan di
dalam mulutnya.
Cacar
Untuk benjolan kecil seperti yang tumbuh pada burung kenari, itulah yang
sering disebut pox (cacar burung). Karena tumbuh di kenari, maka disebut canary
pox. Kalau dia tumbuh pada burung merpati, disebut pigeon pox. Gejala lain yang
muncul bisa berupa kutil di sudut mulut dan kaki, tetapi paling fatal akibatnya
adalah jika tumbuh di saluran pernafasan (dipteri).
Penyakit ini disebabkan oleh virus cacar (avian poxvirus).
Untuk mengatasi hal ini, bisa dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1.
Karena canary pox disebabkan oleh virus dan dapat
ditularkan oleh nyamuk, maka kurungan perlu diselimuti dan diisolasi.
2.
Untuk mengantisipasi infeksi sekunder, olesi
benjolan-benjolan tersebut dengan BirdCream sehari sekali selama
sepakan.
Tumor
Ada juga benjolan, bahkan bisa berada di dalam mulut, yang bukan disebabkan
oleh cacar, tetapi oleh adanya papilomatosis atau tumor tidak ganas pada kulit.
Pada kasus lain, bisa jadi itu disebabkan oleh adanya infeksi sejenis jamur
yang disebut Candida albicans.
Dalam kasus-kasus tersebut, perlu dilakukan:
1.
Bagian yang mati atau membusuk dipotong (hati-hati
apabila ada pendarahan), kemudian ditotol-totol dengan BirdCream.
Lakukan pengolesan setiap hari sampai sembuh.
2.
Berikan obat BirdBlown dengan cara pemakaian
seperti disebutkan dalam brosur Om Kicau.
3.
Burung sebaiknya dipisahkan untuk keperluan perawatan
dan pemberian pakan bergizi baik, dengan kandungan vitamin dan mineral yang
tinggi. Jika burung kesulitan makan, maka pakan bisa kita lolohkan.
Candida Albicans
Seperti disebutkan di atas, infeksi pada mulut atau juga saluran pencernaan
lain hingga sampai dubur, bisa disebabkan oleh adanya infeksi Candida Albicans.
Candida albicans adalah jamur yang biasa tumbuh pada lingkungan yang
memungkinkan dan pada burung bisa mempengaruhi saluran pencernaan.
Saluran pencernaan, daerah rawan serangan candida albicans.
Seperti disebutkan dalam pethealthna.lifelearn.com, hal itu merupakan
penyebab umum dari apa yang disebut “sour crop” atau “crop infection”
(ingluvitis), terutama pada burung muda. Penyebaran bisa melalui burung dewasa,
air, lingkungan yang terkontaminasi dan tangan manusia yang memberikan pakan.
Bahkan pemelihara burung, bisa sudah terinfeksi jamur ini, yang dikenal sebagai
infeksi ragi atau jamur.
Candida dapat menjadi penyebab primer atau sekunder dari terjadinya
infeksi. Candida dalam jumlah kecil, biasanya dianggap sebagai penghuni
umum/normal pada saluran pencernaan burung. Gangguan atau ketidakseimbangan
populasi bakteri di saluran pencernaan bisa menyebabkan pertumbuhan cepat dari
Candida.
Menangani infeksi candida dapat digunakan obat antijamur. Atau lakukan
pengobatan dengan mycostatin. Namun demikian akan labih baik jika hal itu
dilakukan pula dengan melakukan sanitasi memakai FreshAves, menjaga
kebersihan kebersihan makanan dan lingkungan burung Anda.
3.
BURUNG
TIBA-TIBA LUMPUH
Saat ini banyak ditemui kasus burung tiba-tiba seperti lumpuh, lemah tidak
bertenaga dan hanya nyekukruk di dasar sangkar, meski kalau diberi makan dia
masih mau menyantapnya.
Kalau kondisi seperti ini, biasanya antibiotik tidak bisa membantu. Burung
seperti itu pada awalnya bukan disebabkan terkena serangan mikroba dan
karenanya tidak memerlukan antibiotik untuk pengobatannya.
Hal seperti itu umumnya disebabkan burung kekurangan asupan mineral,
khususnya kalsium. Kekurangan salah satu mineral akan membuat burung ngerdop
karena tanpa mineral yang cukup, maka vitamin dan makanan lain tidak akan
terolah dengan baik di dalam sistem pencernaan dan metabolisme burung.
Ketika burung kondisi ngedrop, maka muncullah anemia. Burung sangat lemas
tidak bertenaga.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengatasi anemianya dengan
memberikan vitamin B12. Karena tidak ada preparat tunggal B12, Om bisa memberikan
vitamin B complex atau multivitamin lainnya dengan kandungan B12 yang besar.
Pada saat yang sama, burung harus tetap mendapatkan asupan makanan yang
baik. Hanya saja, selama sistem pencernaannya belum berfungsi normal, akan
sulit bagi dia mendapatkan energi yang cukup untuk bertahan hidup.
Jika burung masih mau makan dan dia adalah pemakan serangga, berikan saja
kroto dengan ditaburi multivitamin, misalnya BirdVit. Multivitamin yang
dilarutkan ke air dan berharap burung mau meminumnya adalah pekerjaan yang
sia-sia karena yang terminum hanya sedikit.
PERHATIAN:
Usahakan pemberian apapun supaya masuk ke dalam pencernaan burung tidak
dengan cara dipegang. Sebab, burung dalam kondisi drop, jika dipegang akan
seperti tersentak karena tidak punya labirin dan hal ini bisa menyebabkan
kematian.
Drh Jatrmiko Jogja pernah mengatakan kepada saya, untuk memberi asupan pakan burung seperti ini usahakan dengan menggunakan injeksi yang ujungnya diganti dengan selang kecil. Tetes-teteskan apa yang kita harapkan dikonsumsi burung itu di atas paruh dengan harapan ada bagian yang masuk ke mulut burung dan terminum.
Drh Jatrmiko Jogja pernah mengatakan kepada saya, untuk memberi asupan pakan burung seperti ini usahakan dengan menggunakan injeksi yang ujungnya diganti dengan selang kecil. Tetes-teteskan apa yang kita harapkan dikonsumsi burung itu di atas paruh dengan harapan ada bagian yang masuk ke mulut burung dan terminum.
Repot memang, tetapi itulah cara terbaik yang pernah disarankan dokter
hewan.
Drh Dharmojono, konsultan perburungan di majalah Infovet pernah menulis,
burung dalam kondisi sakit, jika tertekan di bagian dada bisa langsung tersedak
dan mati di tangan kita.
4. BURUNG TERKENA SNOT
Gejala dan tanda-tandanya sebagai berikut:
- Mata Love Bird berair dan seperti selalu menangis.
- Burung yang sakit selalu menggosok-gosokkan matanya ke tangkringan.
- Mata membengkak dan memerah disekitar kelopak mata bagian luar.
- Kotoran (feses) berwarna tidak normal, putih encer dan berbau tidak
sedap.
- Nafsu makan turun drastis. Sehingga burung kurus, lemah dan selalu mengantuk.
- Dalam dua minggu, burung burung yang sakit tersebut mati.
Penyebab
Penyebab
1.
Kandang yang tidak bersih.
2.
Sirkulasi udara yang buruk.
3.
Penggunaan obat antibiotika yang tidak tepat.
Solusi yang kita berikan adalah:
Solusi yang kita berikan adalah:
a.
Selalu bersihkan kandang secara rutin dan berkala.
b.
Semprot kandang dan semua ornamen kandang dengan
disinfektan seperti FreshAves.
c.
Perkuat daya tahan tubuh burung (imum) dengan
pemberian multivitamin dan multimineral yang bermutu baik, seperti BirdVit.
d.
Untuk burung yang sakit, segera obati dengan obat StopSnot.
Penggunaan StopSnot dilakukan sesuai petunjuk yang diberikan pada brosur.
Selama pengobatan, burung ditempatkan di sangkar yang diberi lampu sebagai
penghangat. Selain itu, sehari sekali, bagian yang bengkak diusap-usap perlahan
dengan kain lembut yang dibasahi dengan air hangat.
5. BURUNG
SERAK, KEHILANGAN SUARA KARENA INFEKSI SALURAN PERNAFASAN
A. Psittacosis
Psittacosis adalah salah satu penyebab burung serak atau bahkan kehilangan suara. Menurut dokumentasi dalam New South Wales Multicultural Health Communication Service (mhcs.health.nsw.gov.au) psittacosis adalah penyakit langka yang biasanya ditularkan burung kepada manusia dan disebabkan oleh kuman yang bernama Chlamydia psittaci.
Psittacosis adalah salah satu penyebab burung serak atau bahkan kehilangan suara. Menurut dokumentasi dalam New South Wales Multicultural Health Communication Service (mhcs.health.nsw.gov.au) psittacosis adalah penyakit langka yang biasanya ditularkan burung kepada manusia dan disebabkan oleh kuman yang bernama Chlamydia psittaci.
Bagaimana penyebaran penyakit ini?
Pada umumnya infeksi terjadi kalau orang menghirup kumannya – biasanya dari
kotoran kering burung yang terkena infeksi. Orang juga dapat terkena karena
berciuman ‘mulut dan paruh’ dengan burung atau menangani bulu dan sel badan
burung yang terkena penyakit. Tidak ada bukti bahwa Psittacosis menular di
antara sesama manusia.
Semua jenis burung rentan terhadap infeksi tapi yang dipelihara (misalnya beo, betet dan kakaktua) dan unggas (kalkun dan bebek) adalah yang paling sering menularkan penyakit ini pada manusia.
Semua jenis burung rentan terhadap infeksi tapi yang dipelihara (misalnya beo, betet dan kakaktua) dan unggas (kalkun dan bebek) adalah yang paling sering menularkan penyakit ini pada manusia.
Bagimana gejala psittacosis?
Selang waktu dari burung yang terkena kuman dan perkembangan gejalanya
tidak menentu, yakni antara 4-15 hari.
Burung yang terkena serangan ini kadang tidak menunjukkan tanda yang signifikan karena burung hanya terlihat lesu kehilangan suara atau serak. Pada banyak kasus, burung juga bersin-bersin atau batuk bahkan sulit bernafas, beringus, dan kadang juga disertai mencret.
Burung yang terkena serangan ini kadang tidak menunjukkan tanda yang signifikan karena burung hanya terlihat lesu kehilangan suara atau serak. Pada banyak kasus, burung juga bersin-bersin atau batuk bahkan sulit bernafas, beringus, dan kadang juga disertai mencret.
Menangani serak dan hilang suara pada burung
Pisahkan burung dari burung yang lain agar tidak menularkan penyakit ini
lalu diobati dengan antibiotika dan kuman di sangkarnya dibasmi.
Untuk obat bagi burung yang terkena serangan psittacosis atau terkena serak dan hilang suara bisa diberikan BirdBlown secara teratur dan konsisten sesuai penjelasan dalam brosur.
Untuk obat bagi burung yang terkena serangan psittacosis atau terkena serak dan hilang suara bisa diberikan BirdBlown secara teratur dan konsisten sesuai penjelasan dalam brosur.
Lakukan pembasmian semua parasit dan jamur serta mikroba di sekitar
lingkungan burung dengan FreshAves.
B. Infeksi lain saluran pernafasan
Selain serak atau hilang suara karena psittacosis, serangan parasit dan
mikroba lain di saluran pernafasan juga akan menyebabkan burung serak atau
kehilangan suara.
Untuk pengobatan secara cepat, bisa digunakan BirdTwitter. BirdTwitter
adalah larutan oral yang mengandung zat antiparasit baik ekstro maupun endo
penyebab burung serak, sesak nafas dan macet bunyi.
6. BURUNG KURANG GACOR DAN KURANG POWER
Burung yang kurang gacor padahal kondisi fisik terlihat bagus, dalam banyak
hal memang bukan karena terserang penyakit. Namun hal itu disebabkan karena
kurang maksimalnya kerja sistem metabolisme tubuh. Ada pula hal itu disebabkan
karena burung kurang birahi, atau sedang dalam masa rekondisi sehabis mabung,
atau bisa juga kegemukan.
Berikut ini beberapa penyebab burung kurang gacor dan cara mengatasinya:
1.
Tidak gacor karena
kegemukan sehabis masa mabung, bisa gunakan BirdSlim. BirdSlim adalah
larutan oral yang mengandung Carnitine HCL, Sorbitol, Magnesium Sulfat dan
Extract Vegetable untuk memecah lemak pada burung yang kegemukan tetapi menjagi
nafsu makan tetap terjaga, memperbaiki efisiensi pakan, mengatasi stress karena
temperature panas dan penyakit, penyedia energy, meningkatkan pertumbuhan dan
reproduksi, memperbaiki fungsi hati dan ginjal serta menjaga kondisi fit pada
burung.
2.
Tidak gacor karena pada dasarnya kekurangan asupan
pakan yang seimbang. Burung yang terlihat sehat, langsing, tetapi tidak gacor
atau selalu nggembos di tengah jalan jika ditrek, bisa diatasi dengan pemberian
BirdPower. BirdPower mengandung ATP dan vitamin lengkap serta mineral
yang memang ditujukan untuk membuat burung gacor dan fit.
3.
Bisa jadi karena memang “mentalnya” kurang bagus dalam
artian tidak memiliki sifat dominan sehingga melempem jika ketemu lawan di
lapangan atau ketika ditrek di arena latberan atau lomba.
Untuk mengatasi hal itu, bisa gunakan TestoBird dan/atau TestoBirdBooster.
Untuk penjelasan apa itu TetsoBird dan TestoBirdBooster termasuk cara kerjanya,
silakan cek artikel Hormon
testosteron pemicu revolusi perawatan burung kicauan: Hot Topic.
7.
GANGGUAN REPRODUKSI: TIDAK SEGERA JODOH, TIDAK
BERTELUR, TELUR GAGAL MENETAS
Gangguan reproduksi memang bukan suatu “penyakit”. Jika burung
Anda terlihat sehat dan fit tetapi tidak juga segera jodoh ketika dijodohkan,
tidak juga bertelur meski sudah terlihat jodoh, atau terjadi perkawinan tetapi
telur kosong melulu, maka hal itu pertanda bahwa burung Anda kekurangan hormon
reproduksi.
Pada burung jantan, hal itu bisa diatasi dengan pemberian hormon stimulan
reproduksi berupa hormon testosteron, untuk memacu kerja testis menghasilkan
testosteron dalam jumlah yang cukup untuk berlangsungnya reproduksi.
Sementara untuk burung betina perlu diberi hormon perangsang pada kerja
kelenjar estrogen agar burung betina siap dibuahi dan sukses dalam pembuahan.
Dalam taraf penjodohan, Anda bisa menggunakan BirdMature atau untuk burung
yang sangat bermasalah dalam penjodohan Anda bisa memberikan BirdHormon. BirdHormon
adalah testomin untuk burung jantan dan betina yang terbuat dari
tumbuh-tumbuhan pilihan yang diekstrak secara modern.
8. MOLTING ATAU MABUNG TIDAK TUNTAS, SULIT
MOLTING, BULU BOTAK TIDAK SEGERA TUMBUH
Sulit mabung:
Jika burung Anda tidak segara mabung padahal seharusnya sudah terjadi, maka
bisa diduga hal itu disebabkan burung kekurangan mineral untuk berlangsungnya
proses molting secara wajar.
Untuk memulai proses molting (agar bulu segara rontok) Anda bisa
menggunakan BirdMolt-Pre. PreMolt berisi 3 mineral esensial yang
diperlukan untuk membuka pori-pori kulit di sekitar pangkal bulu sehingga bulu
mudah terlepas.
Bulu sulit tumbuh atau botak:
Jika burung Anda botak sehabis terkena serangan kutu (baik mite
ataupun flea) atau lambat dalam pertumbuhan bulu, Anda bisa menggunakan BirdMolt-Post.
BirdMolt-Post berisi multivitamin dan mineral yang membantu pembentukan
metionin dan sistin yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan bulu.