Wednesday, 23 July 2014

Pengenalan Penyakit Burung




>>>PENGENALAN PENYAKIT MELALUI FACES, URINE DAN URET



.
>>>PERTOLONGAN PERTAMA PADA BURUNG SAKIT
Seperti juga pada kesehatan manusia, pertolongan pertama perlu pula dilakukan terhadap burung yang sakit akibat terluka atau bila burung menunjukkan gejala akan terserang suatu penyakit. Untuk itu, perlu disiapkan beberapa peralatan di dalam sebuah kotak khusus. Peralatan itu antara lain sebagai berikut: (Tabel 2)

TABEL 2. BAHAN DAN ALAT DALAM TINDAKAN PERTOLONGAN BESERTA FUNGSINYA
Selain itu, diperlukan juga lampu penghangat berupa sebuah lampu pijar (bohlam) berkapasitas 40—60 watt atau sebuah lampu infra merah. Jika burung peliharaan menunjukkan gejala sakit maka dapat langsung diberikan pertolongan sementara sebelum dibawa ke dokter hewan. Tindakan pertolongan ini meliputi beberapa hal.
1. Memberikan kehangatan pada tubuh burung
Burung yang sakit diisolasi, dipisahkan dari burung lain yang sehat. Burung itu dimasukkan ke dalam sebuah sangkar yang telah diberi alas koran. Disediakan sedikit minum. Berikan kehangatan pada tubuh si burung melalui lampu pijar berkapasitas 60 watt. Untuk mengurangi sinar dari lampu dapat diberikan penghalang berupa kain atau kertas. Perlu diperhatikan agar bahan penghalang sinar lampu ini tidak mudah terbakar, suhunya pun sebaiknya tidak melebihi 37° C.
2. Memberikan pakan ekstra
Berikanlah pakan ekstra yang mempunyai kandungan gizi tinggi, seperti kroto basah, madu, susu, daging, atau hati tergantung pada jenis burungnya. Pakan ini diberikan dalam bentuk bubur (jus). Jika burung menolak untuk makan sendiri maka harus dipaksakan, dicekokkan langsung ke mulutnya dengan memakai alat spuit. Hal ini sebaiknya dilakukan dengan hati hati agar tidak salah memasukkan pakan ini ke saluran pernapasan.
3. Memberikan minuman
Burung yang sedang sakit akan jarang minum. Padahal, pada saat sakit burung akan lebih banyak buang air dengan kondisi feses yang lebih encer sehingga dapat menyebabkan dehidrasi (hilangnya cairan tubuh). Keadaan seperti ini dapat diatasi dengan cara memberikan pakan yang banyak mengandung air, misalnya buah pepaya. Dengan cara ini maka bahaya dehidrasi dapat diperkecil.
4. Memberikan ketenangan
Burung yang sakit juga membutuhkan ketenangan lingkungan. Dengan lingkungan yang tenang maka bahaya stres dapat diperkecil
karena stres akan memperburuk kondisi tubuh burung. Sebaiknya dihindari pandangan dan suara manusia, burung, hewan lain, atau benda apa pun yang dapat menimbulkan gangguan pada burung yang sakit.

>>>PENYAKIT BURUNG
Penyakit burung dan pengobatannya
No
Gejala
Nama dan penyebab
Keterangan

Penyakit karena kekurangan asupan pakan yang seimbang
1
Pertumbuhan terhambat, rabun senja, mata menjadi sakit (xeropthalmia), kulit dan bulu menjadi kasar, gangguan reproduksi, persendian membengkak dan kaku. Jika kondisi parah akan timbul kebutaan
Avitaminosis A/ Kekurangan vitamin A



2
Nafsu makan hilang; tubuh kurus, otot lemah, terjadi degenerative syarat tubuh, dan kelumpuhan
Polyneuritis/ Kekurangan tiamin (Vitamin B1)
Burung terkena polyneuritis jangan diberi pakan mengandung thiaminase, seperti ikan mentah


3
Tumbuh lambat, terjadi sindrome curled toe paralysis (anak burung berjalan pada persendian tarsonuta tarsus dan jari-jarinya melekuk ke dalam), kelumpuhan kaki dan daya tetas telur menurun.
Paralysis/Kekurangan riboflavin (vitamin B2)



4
Bulu rontok, pertumbuhan lambat, kulit bersisik dan daya tetas telur turun.
Avitaminosis B5/Kekurangan vitamin B5 (asam pantotenat).



5
Pertumbuhan lambat, ada kutil di jari-jari dan kaki, gemetaran, gerakan badan tak terkoordinasi.
Dermatitis/Kekurangan B6 atau piridoksin.



6
Gejala: Pertumbuhan lambat, pertumbuhan bulu jelek, daya tetas telur rendah.
Avitaminosis B12/ Kekurangan vitamin B12



7
Selaput lender mulut membengkak, berdarah dan luka-luka; tulang lemah; kapiler darah mudah pecah
Avitaminosis C/Kekurangan Vit C



8
Tumbuh lambat; tulang kaki dan dada membengkak; paruh lunak dan kulit telur tipis.
Rachitis/ Kekurangan vitamin D dan kalsium



9
Tumbuh lambat; kegagalan reproduksi; gangguan jantung; tidak bias berjalan atau berdiri secara normal; lumpuh; alami enchephalomalica: penyakit dari otak yang menyebabkan burung berputar-putar ke belakang atau lari ke belakang, ke samping, atau berjungkir balik
Perosis (Avitaminosis E)/ Kekurangan Tokoferol (Vitamin E)



10
Mudah terluka, alami pendarahan; pembuluh kapiler mudfah rusak dan/ atau pecah
Hemorraghi/Kurang vitamin K



Penyakit karena defisiensi mineral
1
Kelainan tulang; pembesaran persendian; kelumpuhan dan pelunakan tulang tua
Demine – ralisasi tulang/Kekurangan Ca (Kalsium)



2
Timbul rachitis dan osteomalacia; pica atau kelainan nafsu makan, suka makan tanah, tulang atau kayu; kelemahan otot dan kekuan persendian
Kekurangan P/Kekurangan P (phosphor)



3
Kejang-kejang; sempoyongan
Tetany (Kekurangan Mg) / Kekurangan Mg (Magnesium)



4
Tumbuh terganggu; lemah; mudah kena tetanus yang diikuti kematian
Defisiensi K (Kalium)/ Kekurangan Kalium



5
Kekurangan NaCl (garam dapur)
Penurunan berat badan akibat penurunan konsumsi makanan/ Kekurangan garam dapur
Memberikan garam dapur dalam bentuk batangan merupakan langkah tepat. Pemberian NaCl tidak lebih dari 2% dari total pakan.


Penyakit karena protozoa
1
Kotoran warna merah; diare berdarah yang berlanjut ke kematian
Koksidiosis/berak darah/ Disebabkan serangan Eimeria sp



Penyakit karena bakteri
1
Kotoran putih seperti kapur. burung lesu
Pullorum/ berak kapur/Bakteri Salmonella pullorum



2
Kotoran encer tidak wajar; burung lesu, nyekukruk
Enteritis/ Bakteri Salmonella pullorum dan Escherichia



Penyakit karena virus
1
-Suhu naik; demam; nafsu makan turun;-lesu lemah; muncul gejala kena flu, ingus keluar dan bersin-bersin
Psittacosis/ Virus Miyaga- wanella psittaci



2
Nafsu makan turun;-lesu; juga muncul gejala kena flu, ingus keluar dan bersin-bersin
Sinusitis atau coryza/ Virus mycoplasma dan chlamydia



Penyakit karena jamur
1
-Sulit bernafas; serak, suara bahkan sampai hilang, paruh membuka,- lemah, lesu-nafsu makan turun;-menjulurkan leher
Aspergilosis/ Makanan dan tempat yang ditumbuhi aspergillus fumigatus



2
-Lesu, bulu kusam, bagian mulut yang terinfeksi jika dibuka terdapat selaput berwarna putih kekuningan; sesak nafas.-nafsu makan turun.
Makanan tercemar jamur Candida albicans. Jamur bisa menyebar sampai ke air sac (kantung udara).



Penyakit karena parasit
1
- Bulu rusak;- Burung gelisah- Suka mematuki bulu sendiri- Kanibal sesamanya;- Macet berkicau; -Berkicau tidak los suaranya
Ektoparasit (parasit yang menyerang dari luar)/Bermacam jenis kutu dan tungau



2.
Lesu, nafsu makan turun, berat badan turun; bulu kusam’ bulu rontok belum waktunya
Endoparasit (serangan dari dalam)/ Sejumlah jenis cacing “Jenis-jenis cacing pengganggu burung”



Penyakit karena stres

Stres sebenarnya bukan penyakit tetapi burung terlihat ketakutan, atau diam tak bergerak, tidak mau makan dsb
Stes bisa disebabkan karena perkelahian, pengang-kutan, penangkapan dll.




>>>JENIS-JENIS CACING PENGGANGGU BURUNG
Berbagai jenis cacing beserta akibat yang ditimbulkannya sering kali ditemukan di dalam tubuh burung. Di antaranya yang banyak dijumpai adalah cacing tenggorokan (Syngamus trachea), cacing rambut (Capillaria sp.), cacing gelang (Ascaridia sp.), dan cacing pita (Cestoda).
1) Cacing tenggorokan
Gejala: Burung tampak batuk-batuk, bersin, dan menggoyang-goyangkan kepala sambil menghilangkan lendir yang keluar dari lubang hidungnya.
Penyebab: Penyakit ini disebabkan parasit cacing tenggorokan. Cacing ini hidup di daerah tenggorokan yang dapat menyumbat saluran pernapasan sehingga dapat menyebabkan kematian.
2) Cacing rambut
Gejala: Tidak ada gejala yang khas. Gejala yang tampak hanyalah burung menderita diare. Namun, jika seekor burung terkena maka akan menjalar dengan cepat kepada seluruh penghuni sangkar tersebut sampai akhir-nya dapat mematikan seluruh isi sangkar tersebut.
Penyebab: Penyakit ini disebabkan oleh serangan cacing rambut. Infeksi cacing dapat melalui pakan, minuman, dan tanah yang tercemar oleh telur cacing. Di dalam tubuh inang, cacing hidup pada selaput mukosa usus yang menyerap sari makan melalui darah burung yang dihisapnya.
3) Cacing gelang
Gejala: Serangan cacing ini tidak menimbulkan gejala yang khas. Akibat serangan cacing ini dapat menimbulkan penyakit kurang darah (anemia) dan keracunannya pada burung inang oleh ekskresi buangan dari parasit. Demikian juga kebiasaan cacing ini menggerombol pada satu tempat dapat menyebabkan tersumbatnya usus sehingga berakibat burung inang mati.
Penyebab: Cacing gelang menjadi penyebab sakitnya burung-burung dari suku paruh bengkok, merpati, dan unggas.
Tanah yang terinfeksi cacing dapat dikeduk bagian atasnya kemudian diberikan kapur pertanian serta disemprot dengan larutan desinfektan, seperti FreshAves.
4) Cacing pita
Gejala: Cestodiosis dapat disebabkan oleh berbagai jenis cacing pita, se-perti Davainea proglottina, Raillietina sp., Amoebotaenia sphenoides, dan Choanotaenia infundibulum. Gejala umum yang tampak pada burung yang terserang cestodiosis adalah lesu, pucat, kurus, anoreksia (tidak mau makan), sedikit diare. Cestodiosis davainea dapat menye-babkan burung tampak selalu membuka paruhnya seperti kehausan, sedangkan cestodiosis raillietina dapat menyebabkan bulu burung men-jadi kasar.
Penyebab penyakit ini adalah cacing pita. Cacing pita yang terpendek adalah Davainea proglottina (0,5 mm—3 mm) dan yang terpanjang adalah Raillietina tetragona dan R. echinobothrida (25 cm).
Selain pengobatan terhadap cacing, upaya pencegahan juga perlu dilakukan. Hewan perantaranya yaitu lalat dan siput darat perlu dibasmi. Hewan ini dapat menularkan telur-telur cacing yang dimakan pada inangnya, yaitu unggas dan burung.

>>>PENCEGAHAN AGAR BURUNG TIDAK SAKIT
“Lebih baik mencegah daripada mengobati” adalah ungkapan yang juga berlaku di dalam dunia kesehatan burung. tJngkapan itu menjadi penting karena pengobatan pada burung lebih sulit daripada mamalia. Hal ini berkaitan dengan masih jarangnya penelitian mengenai kesehatan burung, terutama untuk burung liar, sehingga belum dapat ditentukan jenis obat yang cocok dan dosis yang tepat bagi setiap jenis burung. Oleh karena itu, ketentuan untuk pengobatan burung masih menggunakan ukuran standar yang berlaku pada ayam, yang proporsinya cukup berbeda dengan burung-burung peliharaan yang umumnya berasal dari alam liar. Secara umum, beberapa hal berikut perlu diperhatikan dalam perawatan dan kesehatan burung.
1.    Burung harus dijauhkan dari kondisi-kondisi penyebab stres, misalnya populasi yang terlalu padat di dalam sangkar atau kemungkinan ada burung yang terlalu dominan.
2.    Sangkar dijaga supaya tikus dan burung gereja tidak sampai masuk ke dalamnya. Oleh karena itu, ukuran kawat sangkar harus cukup rapat, spasi tidak lebih dari 2 cm.
3.    Burung harus dihindarkan dari kondisi alam atau cuaca yang terlalu ekstrem, seperti kepanasan atau kedinginan.
4.    Suplemen vitamin dan mineral harus diberikan secara teratur pada pakannya.
5.    Kebersihan sangkar serta tempat pakan dan minum harus selalu terjaga.
6.    Pakan yang diberikan harus dalam kondisi baik.
7.    Kondisi burung diperiksa sekurang-kurangnya dua kali sehari, pada pagi dan sore hari.

>>>KASUS PENYAKIT UMUM SAAT INI DAN CARA PENANGANANNYA
1. BURUNG MAKAN BULU SENDIRI
Ada beberapa kemungkinan burung matukin bulu sendiri.
Perilaku mematuki bulu sendiri ada yang normal dan tidak normal.
1. Perilaku yang normal biasanya dilakukan sehabis mandi atau ketika burung ingin mandi dalam rangka berhias diri dan merapikan bulu-bulunya. Bulu yang tidak sehat atau patah-patah biasanya secara naluriah akan dibuang burung dengan cara mencabutnya.
2. Perilaku yang tidak normal. Hal ini akan menyebabkan burung botak-botak karena berlebihan. Hal ini disebabkan banyak kemungkinan.
a. Anda menempatkan burung barangkali di tempat yang terlalu kering udaranya. Cobalah dua hari sekali terutama pada waktu udara panas, burung disirami air bersih dengan menggunakan hand sprayer. Semprotkanlah pada burung dan sekitar kurungannya, tetapi jangan sampai burung ketakutan. Jadi penyemprotan dilakukan pelan-pelan dengan semprotan halus seakan-akan air hujan sepoi-sepoi basah.
b. Mungkin burung tersebut kekurangan suatu macam vitamin dan mineral, juga mineral oil. Pemberian vitamin dapat dilakukan dengan memasukkan ke dalam pakan atau air minum burung tergantung bentuk vitamin dan mineral yang diberikan.
c. Mungkin karena adanya ektoparasit, yaitu kutu mite dan flea. Untuk mengatasinya coba semprot dengan hati-hati menggunakan insketisida yang bahan aktifnya pyrethrine.
d. Barangkali kandang kurang ventilasi dan sinar matahari. Upayakan untuk memperbaiki ventilasi dan pemasukan sinar ultarviolet.
2.  KAKI BERKERAK, BENGKAK KENA CACAR
Benjolan seperti daging tumbuh, baik besar atau kecil, kasar (berkeropeng) maupun halus, sering kita jumpai pada bagian tubuh burung dan merpati. Kalau Anda menemui hal seperti, baik di ruas kaki, muka, dekat paruh, dan beberapa bagian lain yang terbuka, atau bahkan di dalam mulut burung, tidak perlu panik meski harus segera melakukan tindakan pengobatan.
Pada burung kenari misalnya, sering tumbuh daging sebesar jewawut di sekitar paruh dan atau sekitar matanya. Pada burung merpati misalnya, sering kita jumpai bejolan daging tumbuh di dekat dubur, di sekitar paruh bahkan di dalam mulutnya.
Cacar
Untuk benjolan kecil seperti yang tumbuh pada burung kenari, itulah yang sering disebut pox (cacar burung). Karena tumbuh di kenari, maka disebut canary pox. Kalau dia tumbuh pada burung merpati, disebut pigeon pox. Gejala lain yang muncul bisa berupa kutil di sudut mulut dan kaki, tetapi paling fatal akibatnya adalah jika tumbuh di saluran pernafasan (dipteri).
Penyakit ini disebabkan oleh virus cacar (avian poxvirus).
Untuk mengatasi hal ini, bisa dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1.      Karena canary pox disebabkan oleh virus dan dapat ditularkan oleh nyamuk, maka kurungan perlu diselimuti dan diisolasi.
2.      Untuk mengantisipasi infeksi sekunder, olesi benjolan-benjolan tersebut dengan BirdCream sehari sekali selama sepakan.
Tumor
Ada juga benjolan, bahkan bisa berada di dalam mulut, yang bukan disebabkan oleh cacar, tetapi oleh adanya papilomatosis atau tumor tidak ganas pada kulit. Pada kasus lain, bisa jadi itu disebabkan oleh adanya infeksi sejenis jamur yang disebut Candida albicans.
Potongan hasil operasi papilomatosis. Foto dari http://www.myoops.org.
Dalam kasus-kasus tersebut, perlu dilakukan:
1.      Bagian yang mati atau membusuk dipotong (hati-hati apabila ada pendarahan), kemudian ditotol-totol dengan BirdCream. Lakukan pengolesan setiap hari sampai sembuh.
2.      Berikan obat BirdBlown dengan cara pemakaian seperti disebutkan dalam brosur Om Kicau.
3.      Burung sebaiknya dipisahkan untuk keperluan perawatan dan pemberian pakan bergizi baik, dengan kandungan vitamin dan mineral yang tinggi. Jika burung kesulitan makan, maka pakan bisa kita lolohkan.
Candida Albicans
Seperti disebutkan di atas, infeksi pada mulut atau juga saluran pencernaan lain hingga sampai dubur, bisa disebabkan oleh adanya infeksi Candida Albicans. Candida albicans adalah jamur yang biasa tumbuh pada lingkungan yang memungkinkan dan pada burung bisa mempengaruhi saluran pencernaan.
Saluran pencernaan, daerah rawan serangan candida albicans.
Seperti disebutkan dalam pethealthna.lifelearn.com, hal itu merupakan penyebab umum dari apa yang disebut “sour crop” atau “crop infection” (ingluvitis), terutama pada burung muda. Penyebaran bisa melalui burung dewasa, air, lingkungan yang terkontaminasi dan tangan manusia yang memberikan pakan. Bahkan pemelihara burung, bisa sudah terinfeksi jamur ini, yang dikenal sebagai infeksi ragi atau jamur.
Candida dapat menjadi penyebab primer atau sekunder dari terjadinya infeksi. Candida dalam jumlah kecil, biasanya dianggap sebagai penghuni umum/normal pada saluran pencernaan burung. Gangguan atau ketidakseimbangan populasi bakteri di saluran pencernaan bisa menyebabkan pertumbuhan cepat dari Candida.
Menangani infeksi candida dapat digunakan obat antijamur. Atau lakukan pengobatan dengan mycostatin. Namun demikian akan labih baik jika hal itu dilakukan pula dengan melakukan sanitasi memakai FreshAves, menjaga kebersihan kebersihan makanan dan lingkungan burung Anda.

3.     BURUNG TIBA-TIBA LUMPUH
Saat ini banyak ditemui kasus burung tiba-tiba seperti lumpuh, lemah tidak bertenaga dan hanya nyekukruk di dasar sangkar, meski kalau diberi makan dia masih mau menyantapnya.
Kalau kondisi seperti ini, biasanya antibiotik tidak bisa membantu. Burung seperti itu pada awalnya bukan disebabkan terkena serangan mikroba dan karenanya tidak memerlukan antibiotik untuk pengobatannya.
Hal seperti itu umumnya disebabkan burung kekurangan asupan mineral, khususnya kalsium. Kekurangan salah satu mineral akan membuat burung ngerdop karena tanpa mineral yang cukup, maka vitamin dan makanan lain tidak akan terolah dengan baik di dalam sistem pencernaan dan metabolisme burung.
Ketika burung kondisi ngedrop, maka muncullah anemia. Burung sangat lemas tidak bertenaga.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengatasi anemianya dengan memberikan vitamin B12. Karena tidak ada preparat tunggal B12, Om bisa memberikan vitamin B complex atau multivitamin lainnya dengan kandungan B12 yang besar.
Pada saat yang sama, burung harus tetap mendapatkan asupan makanan yang baik. Hanya saja, selama sistem pencernaannya belum berfungsi normal, akan sulit bagi dia mendapatkan energi yang cukup untuk bertahan hidup.
Jika burung masih mau makan dan dia adalah pemakan serangga, berikan saja kroto dengan ditaburi multivitamin, misalnya BirdVit. Multivitamin yang dilarutkan ke air dan berharap burung mau meminumnya adalah pekerjaan yang sia-sia karena yang terminum hanya sedikit.
PERHATIAN:
Usahakan pemberian apapun supaya masuk ke dalam pencernaan burung tidak dengan cara dipegang. Sebab, burung dalam kondisi drop, jika dipegang akan seperti tersentak karena tidak punya labirin dan hal ini bisa menyebabkan kematian.
Drh Jatrmiko Jogja pernah mengatakan kepada saya, untuk memberi asupan pakan burung seperti ini usahakan dengan menggunakan injeksi yang ujungnya diganti dengan selang kecil. Tetes-teteskan apa yang kita harapkan dikonsumsi burung itu di atas paruh dengan harapan ada bagian yang masuk ke mulut burung dan terminum.
Repot memang, tetapi itulah cara terbaik yang pernah disarankan dokter hewan.
Drh Dharmojono, konsultan perburungan di majalah Infovet pernah menulis, burung dalam kondisi sakit, jika tertekan di bagian dada bisa langsung tersedak dan mati di tangan kita.

4.       BURUNG TERKENA SNOT
Gejala dan tanda-tandanya sebagai berikut:
- Mata Love Bird berair dan seperti selalu menangis.
- Burung yang sakit selalu menggosok-gosokkan matanya ke tangkringan.
- Mata membengkak dan memerah disekitar kelopak mata bagian luar.
- Kotoran (feses) berwarna tidak normal, putih encer dan berbau tidak sedap.
- Nafsu makan turun drastis. Sehingga burung kurus, lemah dan selalu mengantuk.
- Dalam dua minggu, burung burung yang sakit tersebut mati.
Penyebab
1.      Kandang yang tidak bersih.
2.      Sirkulasi udara yang buruk.
3.      Penggunaan obat antibiotika yang tidak tepat.
Solusi yang kita berikan adalah:
a.       Selalu bersihkan kandang secara rutin dan berkala.
b.      Semprot kandang dan semua ornamen kandang dengan disinfektan seperti FreshAves.
c.       Perkuat daya tahan tubuh burung (imum) dengan pemberian multivitamin dan multimineral yang bermutu baik, seperti BirdVit.
d.      Untuk burung yang sakit, segera obati dengan obat StopSnot.
Penggunaan StopSnot dilakukan sesuai petunjuk yang diberikan pada brosur. Selama pengobatan, burung ditempatkan di sangkar yang diberi lampu sebagai penghangat. Selain itu, sehari sekali, bagian yang bengkak diusap-usap perlahan dengan kain lembut yang dibasahi dengan air hangat.

5.  BURUNG SERAK, KEHILANGAN SUARA KARENA INFEKSI SALURAN PERNAFASAN
A. Psittacosis
Psittacosis adalah salah satu penyebab burung serak atau bahkan kehilangan suara. Menurut dokumentasi dalam New South Wales Multicultural Health Communication Service (mhcs.health.nsw.gov.au) psittacosis adalah penyakit langka yang biasanya ditularkan burung kepada manusia dan disebabkan oleh kuman yang bernama Chlamydia psittaci.
Bagaimana penyebaran penyakit ini?
Pada umumnya infeksi terjadi kalau orang menghirup kumannya – biasanya dari kotoran kering burung yang terkena infeksi. Orang juga dapat terkena karena berciuman ‘mulut dan paruh’ dengan burung atau menangani bulu dan sel badan burung yang terkena penyakit. Tidak ada bukti bahwa Psittacosis menular di antara sesama manusia.
Semua jenis burung rentan terhadap infeksi tapi yang dipelihara (misalnya beo, betet dan kakaktua) dan unggas (kalkun dan bebek) adalah yang paling sering menularkan penyakit ini pada manusia.
Bagimana gejala psittacosis?
Selang waktu dari burung yang terkena kuman dan perkembangan gejalanya tidak menentu, yakni antara 4-15 hari.
Burung yang terkena serangan ini kadang tidak menunjukkan tanda yang signifikan karena burung hanya terlihat lesu kehilangan suara atau serak. Pada banyak kasus, burung juga bersin-bersin atau batuk bahkan sulit bernafas, beringus, dan kadang juga disertai mencret.
Menangani serak dan hilang suara pada burung
Pisahkan burung dari burung yang lain agar tidak menularkan penyakit ini lalu diobati dengan antibiotika dan kuman di sangkarnya dibasmi.
Untuk obat bagi burung yang terkena serangan psittacosis atau terkena serak dan hilang suara bisa diberikan BirdBlown secara teratur dan konsisten sesuai penjelasan dalam brosur.
Lakukan pembasmian semua parasit dan jamur serta mikroba di sekitar lingkungan burung dengan FreshAves.
B. Infeksi lain saluran pernafasan
Selain serak atau hilang suara karena psittacosis, serangan parasit dan mikroba lain di saluran pernafasan juga akan menyebabkan burung serak atau kehilangan suara.
Untuk pengobatan secara cepat, bisa digunakan BirdTwitter. BirdTwitter adalah larutan oral yang mengandung zat antiparasit baik ekstro maupun endo penyebab burung serak, sesak nafas dan macet bunyi.

6.       BURUNG KURANG GACOR DAN KURANG POWER
Burung yang kurang gacor padahal kondisi fisik terlihat bagus, dalam banyak hal memang bukan karena terserang penyakit. Namun hal itu disebabkan karena kurang maksimalnya kerja sistem metabolisme tubuh. Ada pula hal itu disebabkan karena burung kurang birahi, atau sedang dalam masa rekondisi sehabis mabung, atau bisa juga kegemukan.
Berikut ini beberapa penyebab burung kurang gacor dan cara mengatasinya:
1.      Tidak gacor karena kegemukan sehabis masa mabung, bisa gunakan BirdSlim. BirdSlim adalah larutan oral yang mengandung Carnitine HCL, Sorbitol, Magnesium Sulfat dan Extract Vegetable untuk memecah lemak pada burung yang kegemukan tetapi menjagi nafsu makan tetap terjaga, memperbaiki efisiensi pakan, mengatasi stress karena temperature panas dan penyakit, penyedia energy, meningkatkan pertumbuhan dan reproduksi, memperbaiki fungsi hati dan ginjal serta menjaga kondisi fit pada burung.
2.      Tidak gacor karena pada dasarnya kekurangan asupan pakan yang seimbang. Burung yang terlihat sehat, langsing, tetapi tidak gacor atau selalu nggembos di tengah jalan jika ditrek, bisa diatasi dengan pemberian BirdPower. BirdPower mengandung ATP dan vitamin lengkap serta mineral yang memang ditujukan untuk membuat burung gacor dan fit.
3.      Bisa jadi karena memang “mentalnya” kurang bagus dalam artian tidak memiliki sifat dominan sehingga melempem jika ketemu lawan di lapangan atau ketika ditrek di arena latberan atau lomba.
Untuk mengatasi hal itu, bisa gunakan TestoBird dan/atau TestoBirdBooster. Untuk penjelasan apa itu TetsoBird dan TestoBirdBooster termasuk cara kerjanya, silakan cek artikel Hormon testosteron pemicu revolusi perawatan burung kicauan: Hot Topic.

7.      GANGGUAN REPRODUKSI: TIDAK SEGERA JODOH, TIDAK BERTELUR, TELUR GAGAL MENETAS
Gangguan reproduksi memang bukan suatu “penyakit”. Jika burung Anda terlihat sehat dan fit tetapi tidak juga segera jodoh ketika dijodohkan, tidak juga bertelur meski sudah terlihat jodoh, atau terjadi perkawinan tetapi telur kosong melulu, maka hal itu pertanda bahwa burung Anda kekurangan hormon reproduksi.
Pada burung jantan, hal itu bisa diatasi dengan pemberian hormon stimulan reproduksi berupa hormon testosteron, untuk memacu kerja testis menghasilkan testosteron dalam jumlah yang cukup untuk berlangsungnya reproduksi.
Sementara untuk burung betina perlu diberi hormon perangsang pada kerja kelenjar estrogen agar burung betina siap dibuahi dan sukses dalam pembuahan.
Dalam taraf penjodohan, Anda bisa menggunakan BirdMature atau untuk burung yang sangat bermasalah dalam penjodohan Anda bisa memberikan BirdHormon. BirdHormon adalah testomin untuk burung jantan dan betina yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan pilihan yang diekstrak secara modern.

8.       MOLTING ATAU MABUNG TIDAK TUNTAS, SULIT MOLTING, BULU BOTAK TIDAK SEGERA TUMBUH
Sulit mabung:
Jika burung Anda tidak segara mabung padahal seharusnya sudah terjadi, maka bisa diduga hal itu disebabkan burung kekurangan mineral untuk berlangsungnya proses molting secara wajar.
Untuk memulai proses molting (agar bulu segara rontok) Anda bisa menggunakan BirdMolt-Pre. PreMolt berisi 3 mineral esensial yang diperlukan untuk membuka pori-pori kulit di sekitar pangkal bulu sehingga bulu mudah terlepas.
Bulu sulit tumbuh atau botak:
Jika burung Anda botak sehabis terkena serangan kutu (baik mite ataupun flea) atau lambat dalam pertumbuhan bulu, Anda bisa menggunakan BirdMolt-Post. BirdMolt-Post berisi multivitamin dan mineral yang membantu pembentukan metionin dan sistin yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan bulu.




feedburner