Tuesday 22 July 2014

Burung Kacamata ( Pleci )


Kerajaan
:
Animalia
Filum
:
Chordata
Kelas
:
Aves
Ordo
:
Passeriformes
Famili
:
Zosteropidae

Genera
:
Apalopteron
Cleptornis
Heleia
Hypocryptadius
Lophozosterops
Madanga
Megazosterops
Oculocincta
Rukia
Speirops
Tephrozosterops
Woodfordia
Yuhina
Zosterops


Suku burung-burung kacamata/Pleci (Zosteropidae) mencakup sejumlah burung pengicau (Passeriformes) kecil yang cenderung tersebar di daerah tropika di Dunia Lama (termasuk Australasia). Genus pencirinya adalah Zosterops. Burung-burung anggota suku ini dicirikan dengan lingkaran di sekitar mata berwarna putih (dari sini nama bahasa Inggris white-eye berasal) atau abu-abu.
Banyak anggotanya yang bersifat endemik di suatu pulau atau kepulauan, seperti jenis yang baru ditemukan tahun 2007 di Kepulauan Togian, Sulawesi Tengah.[1]
Penampilan anggotanya sangat "biasa", tidak ada ciri mencolok, kecuali adanya segaris lingkaran di sekitar mata. Sayapnya melingkar dan memiliki kaki yang kuat. Ukurannya kecil, hingga sepanjang 15cm. Warna bulu biasanya hijau kelabu, tetapi ada jenisnya yang memiliki bulu leher dan perut berwarna putih atau kuning. Semua anggotanya senang berkelompok, terbang dalam kawanan. Dalam musim kawin, mereka membangun sarang di pohon dengan telur biru pucat 2-4 butir. Menu utamanya serangga dan buah-buah kecil, serta nektar. Di Australia bahkan ada yang menjadi hama di perkebunan anggur karena bertengger di tangkai dan melukai tanaman

Burung Pleci atau burung Kacamata yang termasuk dalam genus Zosterops, terdiri dari 75 species, yang tersebar di daerah tropis, dan perkembangannya pun masih dalam level aman alias tidak terancam punah.

Daerah penyebaran burung Pleci mencakup wilayah tropis Afrika, Asia dan Australia bagian utara. Tubuh berkisar antara 8 - 15 cm, dengan ciri khas adanya cincin lingkaran pada mata, tapi untuk beberapa jenis tidak memiliki ciri khas ini. Zosterops sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti "sabuk mata".
Sebagian besar pleci yang dipelihara PC mania berasal dari spesies Zopsteros palpebrosus. Tetapi spesies ini masih memiliki beberapa subspesies (ras), yang paling kondang tentu saja Zopsteros palpebrosus auriventer. Ras auriventer dan ras buxtoni banyak dijumpai di Jawa Barat, Banten, Sumatera, dan Kalimantan. Adapun ras melanurus umumnya terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Yuk, kita lihat pleci ras melanurus di alam bebas, di sejumlah wilayah Eks Karesidenan Semarang.
Aktivitas bird watching yang dilakukan Semarang Bird Club (SBC) mengambil objek beberapa kawasan di Kota Semarang (Tapak-Tugu, Gunungpati, Sekaran, Taman Diponegoro), Kendal (Medini, Limbangan, Kota Kendal), dan Kabupaten Semarang (Gedongsongo-Ambarawa, Semirang-Ungaran).
Secara umum, Zopsteros palpebrosus atau pleci biasa memiliki panjang tubuh sekitar 11 cm (note: versi wikipedia 8-9 cm). Bulu tubuh berwarna hijau kekuningan, dengan cincin mata keperakan yang berbentuk seperti kacamata. Iris matanya cokelat, paruh cokelat tua, dan kaki abu-abu zaitun.
Nah, pada beberapa ras, ada sedikit perbedaan. Auriventer dan buxtoni, misalnya, di bagian tengah perutnya terdapat garis kuning sempit. Ciri lainnya adalah warna bulu di pahanya abu-abu muda.
Sedangkan ras melanurus, yang menjadi objek bird watching SBC, memiliki ciri khas warna kuning di tubuh bagian bawah (mulai dari bawah leher, perut, hingga mendekati kloaka). Adapun tubuh bagian atas berwarna hijau zaitun.
Ada bercak kuning di atas paruhnya. Bagian tenggorokan dan tungging berwarna kuning. Lalu di atas kekangnya ada sedikit warna kuning, meski tidak semua individu memiliki ciri tersebut.

PLECI RAS MELANURUS DI TAMAN DIPONEGORO SEMARANG
>>>Wilayah penyebaran dan habitat
Wilayah penyebaran pleci mulai dari Asia Selatan, China Selatan, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Di Indonesia, pleci umumnya ditemukan di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
Habitatnya juga beragam, mulai dari dataran rendah hingga perbukitan dengan ketinggian 1.400 meter dari permukaan laut (dpl). Mereka bisa mendiami hutan primer, hutan sekunder, bahkan hutan mangrove di kawasan pesisir.
Khusus ras melanurus, Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi salah satu gudangnya. Itu sebabnya, ras melanurus bisa juga disebut sebagai pleci biasa dari Jawa. Nama ini berbeda dari pleci jawa, yang merupakan spesies tersendiri dengan nama Zosterops flavus (kapan-kapan saya posting di artikel terpisah).
Sama seperti pleci pada umumnya, ras melanurus juga membentuk kelompok besar dengan sesama pleci lainnya. Mereka suka menclok di puncak atau bagian tertinggi pepohonan, lalu bergerak lincak ke sana kemari melalui dahan / ranting, sambil bernyanyi sesuka hati.
Di habitat aslinya, burung mungil ini suka menyantap serangga kecil, larva, laba-laba, dab buah berikuran kecil. Musim kawin dan perkembangbiakannya berjalan dalam rentang waktu cukup lama, yaitu sejak Januari hingga Oktober.
Sulit untuk membaca musim kawin seperti itu, karena pleci bisa kawin di musim hujan maupun kemarau. Yang menjadi pertanyaan, dan saya belum menemukan jawabannya, mengapa pleci di alam bebas mogok kawin pada bulan November dan Desember?
Dalam beberapa literatur, musim kawin pleci yang mendiami kawasan hutan di Asia Selatan (India, Srilanka) dan Asia Tenggara (Thailand, Myanmar, Malaysia, Singapura) berada dalam rentang waktu Februari hingga September, dengan puncak perkembangbiakan pada April.
Mereka membangun sarang berbentuk cawan, yang diletakkan pada cabang pohon, rumpun bambu, dan dalam posisi agak tinggi atau jauh dari permukaan tanah. Sarang itu dibuar selama empat hari, dengan bahan penyusun sarang yang terdiri atas akar, tulang daun, tangkai daun, serta lumut.
Jumlah telur 2-3 butir, berwarna biru pucat. Telur-telur ini dierami induknya selama 10 hari, lalu menetas menjadi piyik yang diloloh induknya hingga umur 10 hari. Setelah itu, anakan pleci sudah bisa belajar makan sendiri, juga mulai berlatih terbang.

Penyebaran di wilayah Eks Karesidenan Semarang
Dalam pemantauan SBC, semua lokasi yang dikunjungi memang dijumpai pleci ras melanurus. Mereka mendiami kawasan lahan basah seperti di daerah Tapak, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.
Ada juga yang hidup di kebun dan tegalan, misalnya di Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Bahkan ada yang nangkring di ruang publik seperti Taman Diponegoro. Ini makin menguatkan dugaan kita, bahwa pleci sebenarnya mudah beradaptasi dengan manusia.
Pleci melanurus juga dijumpai di beberapa kawasan hutan primer dan sekunder di Kabupaten Kendal, antara lain di daerah Medini (Kecamatan Limbangan) dan Kota Kendal. Di Kabupaten Semarang, ras ini bisa dijumpai di kawasan wisata Gedongsongo, Ambarawa, hingga Desa Semirang. Kecamatan Ungaran.

PLECI RAS MELANURUS DI MEDINI, KECAMATAN LIMBANGAN, KABUPATEN KENDAL
Sebagaimana burung gereja, pleci termasuk jenis burung penetap, yang tidak suka bermigrasi ke luar daerah, apalagi yang jaraknya terlalu jauh. Populasinya di alam bebas masih aman, dengan peringkat perjumpaan nomor 2 (agak mudah).
Meski demikian, omkicau.com berharap para PC mania ke depan lebih mengutamakan bahan dari hasil penangkaran, bukan dari hasil tangkapan alam. Sudah banyak penangkar pleci yang berhasil. Hal seperti ini juga digalakkan di negeri tetangga, terutama Vietnam, Thailland, dan Malaysia, yang kini juga dilanda demam pleci hasil penangkaran.

>>>Jenis-jenis burung kacamata:

Kacamata biasa,
Zosterops palpebrosus
(Oriental White-eye)
·       Kacamata biasa, Zosterops palpebrosus (Oriental White-eye)
Burung ini merupakan penetap di hutan-hutan terbuka di kawasan Asia tropis, mulai dari India ke timur hingga Cina dan Indonesia.
Panjang tubuh (dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 10–11 cm. Sisi atas tubuh tertutup bulu-bulu kehijauan atau hijau kekuningan (hijau zaitun), sedangkan sisi bawah bervariasi tergantung rasnya, kecuali leher dan dada berwarna kuning terang. Sayap membundar dengan kaki yang kuat.
Beberapa ras yang terdapat di Indonesia dan cirinya.
1.     Z.p. auriventer di Sumatra, Kalimantan dan Asia Tenggara.
2.     Z.p. buxtoni di Sumatra, Kalimantan, dan Jawa bagian barat. Mirip dengan Kacamata Gunung Zosterops montanus, sisi bawah tubuh berwarna abu-abu keputihan; perbedaannya buxtoni memiliki sebuah garis kuning membujur di tengah dada hingga perut, paha yang berwarna putih, dan iris mata kecoklatan (montanus, iris putih). Sangat mirip dengan kacamata belukar Zosterops everetti, yang perutnya lebih abu-abu dan pita kuning di dadanya lebih lebar.
3.     Z.p. melanurus di Jawa dan Bali. Sisi bawah tubuh kuning seluruhnya. Sisi atas tubuh (termasuk tunggir) hijau zaitun, dengan bercak kuning di atas paruh. Mirip dengan Kacamata Laut Zosterops chloris yang bertubuh sedikit lebih besar dan memiliki kekang hitam gelap.
4.     Z.p. unicus di Sumbawa dan Flores. Seperti melanurus, namun tunggirnya berwarna kuning.
·       Kacamata-kuning Afrika, Zosterops senegalensis
-        Kacamata Kamerun, Zosterops (senegalensis) stenocricotus
-        Kacamata Kirk, Zosterops (senegalensis) kirki
·       Kacamata Pemba, Zosterops vaughani
·       Kacamata sisi-berangan, Zosterops mayottensis
·       Kacamata sisi-berangan Seychelles, Zosterops (mayottensis) semiflava,
punah (akhir abad-19)
·       Kacamata tepi-lebar, Zosterops poliogastrus - sebelumnya poliogaster
·       Kacamata Kulal, Zosterops (poliogastrus) kulalensis
·       Kacamata Taita, Zosterops (poliogastrus) silvanus
·       Kacamata Pare selatan, Zosterops (poliogastrus) winifredae
·       Kacamata Kikuyu, Zosterops (poliogastrus) kikuyuensis.
·       Kacamata dada-putih, Zosterops abyssinicus
·       Kacamata Tanjung Harapan, Zosterops pallidus
·       Kacamata Sungai Orange, Zosterops (pallidus) pallidus
·       Kacamata Madagascar, Zosterops maderaspatanus
·       Kacamata Komoro, Zosterops mouroniensis
·       Kacamata Sao Tome, Zosterops ficedulinus
·       Kacamata Annobon, Zosterops griseovirescens
·       Kacamata Mascarene, Zosterops borbonicus
·       Kacamata-kelabu Réunion, Zosterops (borbonicus) borbonicus
·       Kacamata-kelabu Mauritius, Zosterops (borbonicus) mauritianus
·       Kacamata Reunion, Zosterops olivaceus
·       Kacamata-zaitun Mauritius, Zosterops chloronothos
·       Kacamata Seychelles, Zosterops modestus
·       Kacamata Sri Lanka, Zosterops ceylonensis
·       Kacamata paha-berangan, Zosterops erythropleurus
·       Kacamata Jepang, Zosterops japonicus
·       Kacamata dataran-rendah, Zosterops meyeni
·       Kacamata Enggano, Zosterops salvadorii
·       Bridled White-eye, Zosterops conspicillatus,
kemungkinan polifiletik atau parafiletik
·       Kacamata Guam, Zosterops (conspicillatus) conspicillatuspunah (1983)
·       Kacamata Rota, Zosterops rotensis,
baru-baru ini dipisahkan dari Z. conspicillatus
·       Kacamata polos, Zosterops hypolais
·       Kacamata Kepulauan Caroline, Zosterops semperi
·       Kacamata topi-hitam, Zosterops atricapilla - sebelumnya atricapillus
·       Kacamata belukar, Zosterops everetti
·       Kacamata kekuningan, Zosterops nigrorum
·       Kacamata Gunung, Zosterops montanus
Kacamata Gunung, 
Zosterops montanus
·       Kacamata Gunung, tersebar di Indonesia dan Filipina dengan 9 subspesies.
1.    Z.m. difficilis (Robinson dan Kloss, 1918). Gunung Dempo, Sumatera
2.    Z.m. diuatae (Salomonsen, 1953). Filipina bagian selatan.
3.    Z.m. halconensis (Mearns, 1907). Pulau Mindoro, Filipina
4.    Z.m. montanus (Bonaparte, 1850). Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku Selatan
5.    Z.m. obstinatus (Hartert, 1900). Ternate, Bacan, dan Seram
6.    Z.m. parkersi (duPont, 1971). Gunung Palawan, Filipina bagian barat.
7.    Z.m. pectoralis (Mayr, 1945). Pulau Negros, Filipina.
8.    Z.m. vulcani (Hartert, 1903). Gunung Kitanglad dan Gunung Apo, Mindanao
9.    Z.m. whiteheadi (Hartert, 1903). Dataran tinggi Pulau Luzon, Filipina utara
·       Kacamata Pulau Christmas, Zosterops natalis


Kacamata Jawa,
Zosterops flavus
·       Kacamata Jawa, Zosterops flavus.  Biasa disebut dengan nama burung Kacamata saja. Ditemukan di Indonesia dan Malaysia. Habitat alami adalah hutan dataran rendah tropis atau subtropis, hutan mangrove tropis atau subtropis, dan semak belukar subtropis atau tropis. Saat ini burung Kacamata Jawa mulai terancam kehilangan habitat.
Ukuran tubuh 10 cm, dan didominasi warna kuning. Tubuh bagian atas berwarna kuning zaitun, dan bagian bawah berwarna kuning biasa. Iris berwarna coklat, paruh dan kaki kehitaman. Mirip dengan burung Kacamata Laut, tapi Kacamata Jawa berukuran lebih kecil, warna lebih terang, dan tanpa bintik hitam pada kekang. Kicauan berupa desisan seperti nada kontak yang tinggi diantara anggota kelompok dan suara yang tajam.
Tersebar di Jawa dan Kalimantan. Berhabitat di hutan mangrove, semak pantai, hutan pantai dan di pinggiran hutan. Mencari makan dalam kelompok besar. Makanan nektar bunga, serangga kecil, dan buah-buahan. Sarang berbentuk cawan. Telur 2 butir dengan warna kebiru-biruan. Perawatannya yang mudah dan suara lumayan bervariasi. Burung ini cepat beradaptasi dengan lingkungan baru. Sehingga sangat diminati para penggemar burung.

Kacamata Laut,
Zosterops chloris
·       Kacamata Laut, Zosterops chloris.  Endemik di Indonesia, yakni di selat Sunda hingga kepulauan Aru. Ukuran tubuh 11 cm, dan daerah perut warna kuning. Tubuh bagian atas kuning-zaitun, tubuh bagian bawah kuning-lemon-pucat. Iris coklat, paruh dan kaki kehitaman. Mirip dengan burung Kacamata Jawa, tapi tubuh lebih besar dan kekang yang berwarna hitam gelap.
·       Kacamata limau, Zosterops citrinella - sebelumnya citrinellus
·       Kacamata Kai, Zosterops grayi
·       Kacamata Tual, Zosterops uropygialis
·       Kacamata Sulawesi, Zosterops consobrinorum
·       Kacamata Makasar, Zosterops anomalus
·       Kacamata Wallacea, Zosterops wallacei
·       Kacamata dahi-hitam, Zosterops atrifrons
·       Kacamata Sangihe, Zosterops nehrkorni
Kacamata Sangihe,
Zosterops nehrkorni
·       Burung endemik pulau Sangihe ini tergolong jenis burung langka di Indonesia. Keberadaan burung kacamata sangihe terancam punah yang oleh IUCN Redlist dan birdlife dimasukkan dalam status konservasi kritis (Critically Endangered). Status keterancaman tertinggi lantaran diperkirakan burung endemik Sangihe ini jumlahnya kurang dari 50 ekor burung dewasa. Berhabitat di kawasan hutan pegunungan dengan iklim subtropik atau tropis lembab. Terancam kehilangan habitat.
Sempat dianggap sebagai bagian dari spesies Zosterops atrifrons (Kacamata dahi-hitam). Namun kemudian spesies kacamata dahi-hitam ini dibedakan menjadi tiga spesies yakni Zosterops atrifrons, Zosterops stalkeri (Kacamata Seram), dan Zosterops nehrkorni (Kacamata Sangihe).
Ukuran tubuh 12 cm. Tubuh bagian atas berwarna hijau zaitun dengan tunggir warna kuning-hijau mencolok. Ekor berwarna hijau-hitam gelap. Dahi berwarna hitam. Lingkaran mata berwarna putih dam agak lebarlebar. Pipi, tenggorokan dan penutup ekor bawah berwarna kuning cerah. bagian bawah lainnya dari burung kacamata sangihe berwarna putih-mutiara dengan sisi tubuh abu-abu. Paruh dan kaki jingga pucat. Suara hampir mirip suara burung Kacamata dahi-hitam namun lebih tipis dan halus. Rentetan siulannya mempunyai nada yang lebih cepat. Habitat utama burung ini di daerah perbukitan dengan ketinggian antara 700-1000 meter dpl.
Burung pleci ini terbatas dan endemik hanya bisa dijumpai di pulau Sangihe, Sulawesi Utara. Bahkan di pulau Sangihe, burung ini hanya dapat dijumpai di kawasan Gunung Sahendaruman dan Sahengbalira dengan luas habitat hanya sekitar 8 km2.
·       Opior dwiwarna (Kacamata Seram), Zosterops stalkeri,
kadang-kadang dimasukkan ke dalam genus Tephrozosterops
·       Kacamata Halmahera, Zosterops atriceps
·       Kacamata kecil, Zosterops minor
·       Kacamata Tagula, Zosterops meeki
·       Kacamata kepala-hitam, Zosterops hypoxanthus
·       Kacamata Biak, Zosterops mysorensis
·       Kacamata Arfak, Zosterops fuscicapilla – sebelumnya fuscicapillus
·       Kacamata Buru, Zosterops buruensis
·       Kacamata Ambon, Zosterops kuehni
·       Kacamata Papua, Zosterops novaeguineae
·       Kacamata-kuning Australia, Zosterops luteus
·       Kacamata pulau, Zosterops griseotinctus
·       Kacamata Rennell, Zosterops rennellianus
·       Kacamata belang, Zosterops vellalavella
·       Kacamata Ranongga, Zosterops splendidus
·       Kacamata Ghizo, Zosterops luteirostris
·       Kacamata Solomon, Zosterops kulambangrae
·       Kacamata Murphy, Zosterops murphyi
·       Kacamata tenggorokan-kuning, Zosterops metcalfii
·       Kacamata tenggorokan-kelabu, Zosterops rendovae
·       Kacamata Malaita, Zosterops stresemanni
·       Kacamata Santa Cruz, Zosterops santaecrucis
·       Silvereye, Zosterops lateralis
·       Lord Howe Silvereye, Zosterops (lateralis) tephropleurus,
sebelumnya tephropleurus
·       Lord Howe White-eye, Zosterops strenuus,
sebelumnya strenua; punah (lk. 1918)
·       Kacamata paruh-ramping, Zosterops tenuirostris
·       Kacamata leher-putih, Zosterops albogularis
·       Kacamata Lifou besar, Zosterops inornatus
·       Layard's White-eye, Zosterops explorator
·       Kacamata dahi-kuning, Zosterops flavifrons
·       Kacamata punggung-hijau, Zosterops xanthochroa,
sebelumnya xanthochrous
·       Kacamata Lifou kecil, Zosterops minutus
·       Kacamata Samoa, Zosterops samoensis
·       Dusky White-eye, Zosterops finschii
·       Kacamata kecoklatan, Zosterops cinereus
·       Kacamata-zaitun Yap, Zosterops oleagineus,
kadang-kadang ditempatkan dalam marga Rukia (R. oleaginea)
·       Kacamata Togian, Zosterops somadikartai, baru dideskripsi tahun 2008
Kacamata Togian,
Zosterops somadikartai
Endemik di beberapa pulau bagian dari kepulauan Togian Sulawesi. Peneliti dari Universitas Indonesia, Mochamad Indrawan dan Sunarto pertama melihatnya di alam pada tahun 1997, dan nama jenis diambil dari nama Profesor Soekarja Somadikarta, seorang pakar burung Indonesia terkemuka. Burung ini tidak memiliki lingkaran putih di seputar mata. Meskipun belum dievaluasi oleh IUCN, diyakini jenis ini berstatus terancam. Burung ini sekilas mirip dengan burung kacamata dahi-hitam (Zosterops atrifrons) namun tanpa ‘kacamata’ (lingkaran) putih di sekeliling mata. Burung kacamata Togian memiliki ‘topi’ hitam yang tak seberapa besar, warna kuning di tenggorokan yang lebih nyata, pangkal paruh yang jelas berwarna pucat, dan selaput pelangi mata (iris) yang berwarna kemerahan. Kacamata Togian juga berbeda dengan Zosterops surdus dari Sulawesi tengah sebelah barat, terutama pada warna zaitun di punggungnya yang lebih pucat dan lebih terang, dan pada warna kuning di tenggorokan yang lebih nyata. Selanjutnya jenis ini berbeda dengan Zosterops subatrifrons dari Pulau Peleng dan Banggai pada tiadanya lingkaran-mata putih di seputar matanya, dada yang lebih abu-abu, dan topi hitam yang kurang lebar. Burung kacamata makasar (Zosterops anomalus) dari Sulawesi selatan juga tak memiliki lingkaran-mata putih, namun ia memiliki bintik-bintik putih kecil di seputar matanya. Pola dasar kicauan burung ini pun berbeda dengan spesies-spesies Zosterops lainnya, walau memiliki wilayah yang berdekatan.
Habitat meliputi hutan bakau hingga ke vegetasi sekunder dan kebun-kebun kelapa, cengkeh, kakao, dan durian. Burung ini senang berkelompok, bergerak dalam gerombolan paling sedikit berdua atau bertiga. Burung ini tidak didapati di Pulau Togian dan Walea. Burung ini tergolong ke dalam kriteria status “Terancam kepunahan” menurut IUCN.

>>>CIRI JANTAN DAN BETINA BURUNG PLECI
Untuk membedakan jenis kelamin jantan dan betina bisa sangat mudah dan bisa sangat sulit. Tergantung dari keahlian masing-masing orang.

Jantan
·  Kacamata Putih lebih tebal
·  Postur tubuh langsing dan panjang
·  Ekor Bercabang
·  Perbedaan yang paling mencolok adalah pada bagian kepala. Jantan ada sedikit lekukan atau benjolan.
·  Warna Bulu Lebih Terang
·      postur tubuh lebih panjang,dg kaki jenjang ,berkepala lebih besar dan memiliki paruh yang besar dan panjang .
·      warna bulu lebih kontras dan terlihat bersih .
·      vent (kelamin) menonjol tegak 30-80 derajat terhadap perut .
·      ekor lebih panjang dab ujung ekor cendrung berbentuk huruf Vlebih tegas .
·      memiliki nada panggil " call" lebih lantang dan nyaring .
·      mata lebih besar ,nampak besar dan sedikit lebih menonjol keluar .
·      lingkar kaca mata cendrung lebih tebal dan berwarna putih bersih .
·      Gerak lebih lincah dan responsif.

Betina
·  Kacamata Putih lebih tipis
·  Postur lebih gemuk dan gempal
·  Ekor lurus tidak mempunyai cabang
·  Warna Bulu Lebih Cenderung Gelap atau Kusam

>>>KARAKTER DASAR BURUNG PLECI

1. Semi fighter. Burung Kacamata bukanlah burung petarung murni, daya tarung yang ada pada burung ini cenderung lebih diakibatkan oleh tingkat birahi pada level tertentu yang tentunya akan membuat burung ini berkicau untuk menjaga menjaga daerah teritorialnya.

2. Mudah Beradaptasi. Burung Kacamata/Pleci mudah beradaptasi terhadap lingkungan yang baru/tidak mudah stress. Namun, burung ini sedikit mudah kaget apabila di sekitarnya ada sesuatu yang mengganggu ketenangannya.

3. Burung koloni burung ini kerap membentuk gerombolan besar yang bergerak bersama di antara tajuk pepohonan, Gemar berkelompok, bahkan sering juga bercampur dengan jenis2 burung yang lain

4. Mudah jinak. walau burung ini tergolong Burung kecil yang lincah, namun Dalam waktu tertentu dan perlakuan serta perawatan yang baik, burung ini mudah menjadi jinak kepada pemiliknya.

 

>>>CARA MEMILIH BAHAN BURUNG PLECI YANG BAIK
ada beberapa hal Penting yang harus kita perhatikan dalam memilih Pleci ombyokan yang kita harapkan agar jadi penyanyi unggulan yang bisa berpretasi.

Tips Cara Memilih Burung Pleci Yang Baik Dan Bagus.

·       pilihlah burung pleci yang sehat, agresif serta yang jantan.
·       pilihlah warna bulu burung yang cerah.
·       pilihlah tubuh yang proposional, tidak kecil namun cukup bagus.
·       pilihlah ekor yang mengumpul menjadi satu tidak menyebar.
·       burung pleci yang banyak memiliki variasi nada serta dapat teler yaitu burung pleci yang berwarna kuning. ( Tembusan dari para master burung kicau mania ).
·       kelamin Jantan
seperti yang kita ketahui bersama, hanya pleci jantan yang punya lagu terbaik.
·       usia burung
semakin muda usia burung pleci ombyokan yang kita pilih,peluang untuk tingkat keberhasilan mencetak pleci tersebut sesuai keinginan kita akan lebih besar.
Apa saja alasan kenapa kita memilih pleci ombyokan yang berusia relatif muda ?.....
a.    Burung pleci muda lebih cepat dan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan manusia.
b.    Burung pleci muda memiliki tingkat stres yang lebih rendah dari pada burung pleci ombyokan yang sudah berusia dewasa atau tua .
c.    Burung pleci muda lebih mudahuntuk di re-mastering atau di master sesuai keinginan kita .
d.   Burung pleci muda lebih mudah dibentuk karakternya sesuai yang kita inginkan .
e.    Burung pleci muda memiliki lifetime yang lebih panjang.


Rahasia para pemikat Pleci
beberapa pemikat sangat hafal dan sangat tahu semua performa dan kondisi setiap burung pleci yang dipikat .
teman teman pemikat biasanya membawa semacam tanda, umumnya sepidol berwarna (umumnya merah )yang akan ditandai di bagian kepala atas untuk menandai Pleci unggulan dialam yang berhasil dipikatnya.
umumnya pleci yg diberi tanda itu biasanya jarang berkondisi utuh bulu sayap dan ekornya tercabut karena menempel pada pulut/getah . makanya jarang ada Pleci Unggulan hasil pikatan getah bulunya dalam keadaan utuh bulunya .
·       katuranggan.
katuranggan adalah informasi mengenai tampilan Fisik yang akan menentukan suatu performan .
katuranggan disusundari pengalaman dan uji kebenaran selama pilihan tahun . 
Bagaimana memilih katuranggan yang baik agar pleci ombyokan yang kita pilih sesuai dengan harapan kita ?
a.    Postur badan panjang proposional terhadap kaki,leherdan ekor .
b.    Kaki jenjang panjang ,kering dan jari jari panjang .
c.    Kepala lebih besar berbentuk kotak ,atau dahi menonjol.
d.   Pangkal paruh lebar ,paruh tdk terlalu tebal dan tidak terlalu tipis ,paruh panjang dan lurus.
e.    Leher panjang dan tebal berisi.
f.     Dada lebar dan berisi atau berdada bidang .
g.    Ekor panjang dan rapi .
h.    Bulu berwarna kering,rapi dan mengkilap (lebih kontras).
i.      Mata bulat besar melotot.
j.      Gerakan lincah .
k.    Sayap lebar dan mengepit rapat simetris.
l.      Berdiri kuat 30-45 derajat .

>>>CARA PERAWATAN BURUNG PLECI
Tips Cara Perawatan Burung pleci Harian.
·       pagi hari jam 06.30wib gantang burung di teras rumah sampai jam 07.30wib.
·       setelah terbit matahari mandikan burung ke keramba pemandian, apabila burung punya kebiasaan di semprot dengan spray bisa lewat cara seperti itu dengan setelan spray yang sangat lembut.
·       bersihkan sangkar serta ubah voer cocok dengan yang diberi oleh agan-agan setiap hari nya.
·       beri burung 4 ekor jangkrik serta jemur burung dari jam 08. 00wib – jam 11. 00wib.
·       sesudah penjemuran selesai gantang burung ke area yang teduh serta berikanlah 5 ekor ulat hongkong, bila ada berikanlah yang masih putih warna nya.
·       biarkan burung serta dengarkan suara kicauan nya hingga menyambut sore hari.
·       sore hari menyambut jam 04. 00wib mandikan burung agar basah serta jemur kembali sampai jam 05. 00wib.
·       sesudah itu angkat serta berikanlah burung 1 sendok teh kroto fresh, biarkan burung itu beberapa menit supaya mengonsumsi kroto tersebut, serta sesudah itu krodong burung serta masukan burung kedalam rumah hingga ke besok hari nya.
Makanan Untuk Burung Pleci
Makanan untuk Pleci tidaklah berbeda dengan burung berkicau lainnya. Tapi akan saya share disini sesuatu yang beda.
Seperti biasa makanan untuk burung berkicau adalah:
·  Pisang gepeng.
·  Ulat kandang.
·  Kroto atau telur semut.
Secara umum, burung pleci yang diberi berbagai jenis pakan tertentu akan menunjukkan perubahan dalam kotoran atau sikapnya. Berikut ini beberapa contoh pemberian pakan dan efeknya terhadap burung pleci:
·       Pleci yang sering diberi pakan berupa nektar, potongan buah, dan voer, maka kotoran cenderung basah.
·       Pleci yang sering diberi pakan dengan water chestnut atau bengkuang china, maka kotorannya cenderung kering.
·       Pleci yang sering menarik pantatnya, berarti burung dalam kondisi panas. Berikan buah-buahan yang bersifat mendinginkan.
·       Pleci yang sudah berusia tua sebaiknya diberikan pakan full buah. Jika terlalu banyak mengkonsumsi pakan kering / voer, maka pleci yang sudah tua cenderung mudah mabung atau rontok bulu.
·       Tidak baik memberikan pakan serangga berlebihan kepada burung pleci, seperti ulat hongkong atau ulat kandang.
·       Jika burung pleci dibiarkan berada dalam ruangan tanpa ventilasi / udara segar dalam waktu yang lama, maka pleci cenderung mudah haus dan banyak minum air. Hal ini membuat kotorannya berair.

Tips Racikan Burung Pleci Jawara
Racikan No.1
·       1 bungkus susu bubuk dancow
·       1 bungkus biskuit roma kelapa
·       1 bungkus wedang jahe
·       1 bungkus takari
·       1 ons tepung bubuk jangkrik
·       1/2 ons bubuk fumayin
Tata Cara pembuatan nya satukan semua bahan tersebut agar menjadi satu
Sebaiknya lebih Bagus pemberian Pakan setiap hari Cukup 1 Sendok Makan saja.

 Racikan No.2
·       2 bungkus leopard
·       2 bungkus susu bubuk dancow
·       2 bungkus wedang jahe
·       1 bungkus promina rasa pisang
·       3 butir telur bebek 
Tata Cara pembuatan nya satukan semua bahan tersebut agar menjadi satu
Sebaiknya lebih Bagus pemberian Pakan setiap hari Cukup 1 Sendok Makan saja.

Pemberian Buah - Buahan Yang Baik Untuk Asupan Gizi Burung Pleci.
·       1 potong pisang kepok, dalam waktu 3 hari sekali
·       1 potong apel merah,dalam waktu 4 hari sekali
·       1 potong pepaya, dalam waktu 1 minggu sekali
·       1 potong jeruk purut, sebaik nya di berikan dalam waktu 2 hari sekali ,atau sesering mungkin, dikarenakan bagus untuk memperkencang volume burung.

Perawatan Pleci Untuk Arena Lomba :
·       Perhatikan selalu pakan dan minum serta ekstra fooding untuk si pleci agar si pleci tidak overweight (gendut). Beri pakan terbaik untuk si pleci agar pleci merasa diperlakukan istimewa, seperti racikan voer halus + tepung jangkrik,kroto pada pagi hari setelah mandi dan di jemur lalu pada sore hari sebelum si pleci dikerodong dan juga buah-buah'an serta madu.
·       Kerodong pleci setelah di jemur pada pagi hari maupun sore hari dan di beri makan, agar si pleci bisa beristirahat .
·       Perhatikan juga posisi letak dari pleci, beri jarak dalam meletakkan pleci agar tidak terlalu dekat (rendeng) dengan burung yang superior maupun yang sudah gacor . Agar pleci tidak down mentalnya pada saat merecord suara burung lain, dan kalau bisa letakkan pleci dekat kamar mandi agar si pleci bisa sekaligus mendengarkan suara terapi air .
·       Untuk mandi dan penjemuran biasakan pleci diangin-anginkan terlebih dahulu sebelum mandi dan di jemur pada pagi maupun sore hari. Jemur pleci pada saat cuaca cerah mulai jam 08.00 s/d 10.00 siang, lalu pada sore hari pada jam 15.30 s/d  16.30 sore. Usahakan pada saat menjemur dekatkan pleci dengan burung yang seimbang seperti burung ciblek,gelatik,kenari,blackthroat dll. Apabila cuaca mendung pada pagi hari maupun sore hari letakkan wadah air untuk mandi si pleci agar si pleci mandi dengan sendirinya .
·       Untuk mastering pleci lakukan pada siang hari setelah pleci istirahat jemur pagi pada jam 11.00 s/d 14.00 siang dan pada malam hari pada jam 22.00 malam s/d 05.00 pagi.

·       Sering-sering si pleci di dekatkan (di track) dengan pleci yang lainnya agar mental si pleci terlatih, apabila hanya memelihara satu pleci di dalam satu rumah numpang dengan tetangga mungkin tetangga anda punya pleci juga.
·       Mandikan Pleci dimalam hari antara jam 7 - 9 malam (diatas itu kasian plecinya bisa kedinginan) bisa menggunakan semprot spray
·       setelah itu angin anginkan ditempat terang selama 1 jam sambil diberi 2 sdt kroto fresh dan 3 ulat hongkong berwarna putih (melungsungi : bhs.jawa)
·       setelah diangin anginkan kerodong kembali untuk istirahat sampai pagi
·       pas sudah dilapangan lomba , buka krodong separuh dan biarkan bunyi sepuasnya 15-30 menitan kemudian kerodong lagi
·       dan 5 menit sebelum digantang cek kebersihan dasar sangkar dari makanan yang jatuh, kemudian ambil makanan dan minumnya dari sangkar
·       untuk yang lomba 2 sesi sebaiknya semprot burung lagi 1 jam sebelum turung lomba berikutnya
·       Dan yang terakhir selalu perhatikan kebersihan kandang si pleci agar si pleci tidak terserang penyakit dan juga kutu.

No comments :

Post a Comment





feedburner